Pemerintah Bangun 5 Pusat Logistik di Rute Tol Laut

Ameidyo Daud Nasution
17 November 2016, 19:17
Pusat Logistik Berikat
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah berencana bangun pusat logistik di lima titik Tol Laut pada akhir bukan ini. Program pembangunan pusat logistik yang diberi nama Rumah Kita ini diharapkan akan membantu penurunan harga di lokasi tujuan tol laut.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Bay Mokhammad Hasani mengatakan saat ini pihaknya mensinyalir ada pedagang yang memonopoli harga di titik-titik tol laut. Makanya harga beberapa barang tidak turun secara signifikan.

Adanya titik-titik logistik seperti Rumah Kita ini akan meminimalisasi pedagang melakukan monopoli harga lagi. "Ini telah disepakati bersama Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN akan ada Rumah Kita di lima titik," katanya di Jakarta, Kamis (17/11). (Baca: Pemerintah Targetkan 38 Pusat Logistik Berikat Beroperasi Tahun ini)

Berdasarkan data Kemenhub, masih ada disparitas harga yang cukup signifikan antardaerah yang menjadi titik-titik persinggahan dalam program Tol Laut. Contohnya adalah harga beras medium per kilogram di Surabaya yang hanya Rp 9.257 per kilogram, di Kaimantan mencapai Rp 12 ribu per kilogram. Adapun harga beras medium di Maluku Barat Daya mencapai Rp 14.500 per kilogram.

Bay menjelaskan lima titik yang rencananya akan dibangun pusat logistik Rumah Kita adalah di Natuna (trayek 6), Tahuna (trayek 5), Manokwari (trayek 4), Larantuka (trayek 3), serta Timika (trayek 1). BUMN yang akan ditunjuk menjadi koordinator pusat logistik ini adalah PT Pelindo II (Persero) untuk Tahuna dan Natuna, PT. Pelni (Persero) untuk Timika, PT. Pelindo III (Persero) untuk Larantuka, serta PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk Manokwari.

Program Rumah Kita merupakan kerja sama Kementerian Perhubungan dengan kementerian lainnya. "Jadi bukan saja Kementerian Perdagangan yang ada di situ tapi BUMN juga," ujarnya. (Baca: Menhub Minta BUMN Berbagai Sektor Bantu Program Tol Laut)

Menurutnya, kehadiran Rumah Kita juga akan membantu tingkat isian muatan balik kapal dari rute tujuan tol laut. Berdasarkan data Kemenhub, realisasi muatan barang yang berangkat di trayek 3 (Tanjung Perak - Larantuka) saat ini mencapai 80,4 persen. Namun realisasi muatan balik saat ini hanya mencapai 7,9 persen.

Nantinya akan ada komoditas yang bisa diangkut dari tempat tujuan tol laut menuju ke pulau Jawa. Beberapa komoditas tersebut seperti ikan beku, kopra, kemiri, rumput laut, daging sapi, ikan cakalang, kayu jati, hingga jengkol. BUMN yang terlibat dalam pembangunan pusat logistik akan menyediakan fasilitas penyimpanan, seperti pendinginan untuk komoditas perikanan.

Ada juga fungsi lain dari Rumah Kita adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan barang yang diperlukan daerah tujuan. Bay menjelaskan seringkali daerah tidak memerlukan komoditas yang dibawa angkutan tol laut dari titik asal. Kebutuhan ini nantinya akan dikaji oleh pusat logistik tersebut.

"Ternyata ada daerah yang misal perlu mie instan dan air mineral, sedangkan yang kita bawa beda," katanya.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...