Semua Maskapai Indonesia Diminta Larang Samsung Galaxy Note 7

Maria Yuniar Ardhiati
13 September 2016, 10:19
Pesawat Garuda
Arief Kamaludin|KATADATA

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional, Dewa Made Sastrawan, pun mengimbau perusahaan penerbangan nasional lainnya melakukan langkah serupa untuk mencegah kecelakaan penerbangan. (Baca: Bisnis Ponsel Lagi, Nokia Akan Luncurkan Smartphone Android)

Ia menjelaskan, imbauan tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 90 Tahun 2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta International Civil Aviation Organization (ICAO) Document 9284 on Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air dan ICAO Document 9481 on Emergency Response Guidance for Aircraft Incidents Involving Dangerous Goods.

Selanjutnya, Kementerian Perhubungan sebagai otoritas penerbangan sipil Indonesia akan terus berkonsultasi dengan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) serta otoritas penerbangan sipil negara lain. “Untuk mencari cara mendeteksi dibawanya smartphone yang dimaksud, dalam penerbangan,” kata Made.

Sekadar informasi, Samsung menarik jutaan telepon seluler pintar atau smartphone barunya, yaitu Galaxy Note 7, di seluruh dunia. Langkah tersebut setelah menerima sejumlah laporan terbakarnya ponsel tersebut saat pengisian baterai hingga menimbulkan api.

Recall yang berlangsung besar-besaran ini menjadi hal yang memalukan bagi produsen smartphone tersesar di dunia tersebut. Padahal, Note 7 baru saja diluncurkan sebulan yang lalu. (Baca: Kinerja Apple Terburuk dalam 13 Tahun Terakhir)

Hal ini turut memukul harga saham Samsung Electronics Co. Ltd. di bursa saham. Pada Senin (12/9) kemarin, harga saham Samsung di bursa saham Korea anjlok tujuh persen. Penurunan ini yang terbesar dalam empat tahun terakhir. Dari posisi puncaknya pada 23 Agustus lalu, harga saham Samsung sudah terpangkas 13 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...