Jalani Proses Merger, AirAsia Indonesia Ganti Pemimpin

Maria Yuniar Ardhiati
1 Juni 2016, 16:29
Pesawat Air Asia dan Garuda
DONANG WAHYU | KATADATA

(Baca: Setelah Lion, AirAsia Salah Antar Penumpang)

Padahal pada periode sama tahun sebelumnya, AirAsia meraih keuntungan 5,4 juta ringgit atau sekitar US$ 97,7 juta. Perusahaan mengaku, merosotnya nilai tukar mata uang sebagai penyebabnya. Meski begitu, Tony Fernandes menilai kondisi tersebut hanya bersifat sementara. “Kami melihat adanya harapan setelah berbagai tantangan menghadang,” ujarnya seperti dikutip Reuters, 26 November 2015.

Di sisi lain, AirAsia Indonesia dan AirAsia Indonesia Xtra tengah menjalani tahapan akhir proses merger. AirAsia Indonesia Xtra merupakan maskapai berbiaya rendah yang melayani rute jarak jauh, yang terafiliasi dengan AirAsia X Berhad di Malaysia.

Merger dua perusahaan terfiliasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi operasional di tengah lesunya bisnis penerbangan dunia belakangan ini. “Saat ini (merger) masih dalam proses,” kata Head of Corporate Secretary and Communications AirAsia Indonesia Baskoro Adiwiyono melalui pesan singkat kepada Katadata, Selasa (31/5).

(Baca: Maskapai Murah Rajai Pasar Bebas Penerbangan ASEAN)

AirAsia Indonesia Xtra saat ini telah memenuhi persyaratan pengoperasian dua tipe pesawat, yaitu Airbus A320 dan A330. Keduanya telah digunakan selama hampir satu tahun. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan dalam merger. Sementara itu, AirAsia Indonesia mengoperasikan 15 pesawat jenis A320 yang melayani 33 rute domestik dan mancanegara. Proses merger ini masih membutuhkan waktu transisi setelah mendapat lampu hijau dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...