Kinerja Keuangan Chandra Asri Tetap Solid di Tengah Pandemi Covid-19

Image title
Oleh Melati Kristina Andriarsi - Tim Riset dan Publikasi
23 November 2020, 11:35
Ilustrasi petrokimia
123rf.com

Sementara sebagai wujud komitmen berkelanjutan, CAP turut berinovasi dalam mengembangkan teknologi suar tanpa asap guna meminimalisir dampak lingkungan dari aktivitas operasional pabrik. CAP kini siap mengoperasikan Enclosed Ground Flare (EGF) atau teknologi suar tanpa asap di komplek petrokimianya di Cilegon, Banten yang total investasi pembangunannya mencapai US$14 juta.

EGF tersebut mampu membakar 220 ton hidrokarbon/jam tanpa menyebabkan radiasi panas maupun udara. Dari sisi lingkungan, EGF dirancang agar tidak menghasilkan hidrokarbon dari pembakaran yang dibuang ke udara. Sementara dari segi sosial, teknologi tersebut dapat mengurangi suara kebisingan serta menghilangkan asap.

Bermitra dengan Vopak

Di sisi lain, CAP menjalin kerja sama dengan Royal Vopak (Vopak), perusahaan penyimpan tangki terkemuka di dunia untuk mendirikan perusahaan patungan dalam berkolaborasi bisnis infrastruktur industri di CIlegon, Banten. Melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) pada 5 Oktober lalu diharapkan dapat mengembangkan rantai petrokimia serta sebagai fondasi untuk perluasan klaster industri.

Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra, menyambut kerja sama dengan Vopak untuk menjajaki pertumbuhan operasi jetty dan tank farm CAP saat ini. Terdapat dua tujuan strategis, yaitu mengembangkan jetty dan tank farm baru untuk melayani pihak ke tiga serta mempersiapkan inverstasi dan pembangun infrastruktur pendukung kompleks petrokimia kedua CAP.

“Kami yakin dengan potensi pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia dan inisiatif ini dapat menandai langkah maju lainnya ke arah tersebut untuk memperkuat skala dan jangkauan bisnis kami, untuk melayani kebutuhan pelanggan kami serta pasar domestik," kata Erwin melalui rilis Chandra Asri, Senin (5/10). 

Saat ini, Vopak memiliki dan mengoperasikan satu terminal minyak di Jakarta dengan 49 persen kepemilikan dan satu terminal bahan kimia di Merak dengan 95 persen kepemilikan. Presiden Divisi, Vopak Asia & Timur Tengah, Michiel Gilsing mengungkapkan antusiasme Vopak dalam bermitra dengan Chandra Asri sebagai produsen petrokimia terkemuka di Indonesia.

“Kami percaya akan potensi pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan kolaborasi ini memungkinkan kami untuk berinvestasi lebih lanjut di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai salah satu area fokus pertumbuhan perseroan,” ujar Michiel dilansir dari rilis Chandra Asri, Senin (5/10).cm

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...