Cek Data: Benarkah Radikalisme Meningkat di Tahun Politik?

Reza Pahlevi
27 Oktober 2022, 14:32
radikalisme, terorisme, penerobos istana, moeldoko
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Sejumlah karangan bunga diletakkan di Monumen Bom Bali saat peringatan 20 tahun tragedi bom Bali di Badung, Bali, Rabu (12/10/2022).

Menurut data ini, skor indeks terorisme di Indonesia cenderung stabil di kisaran 5 poin sepanjang 2011-2021. Pada 2021, Indonesia memiliki skor 5,5 dari 10. Menjelang Pemilu 2019, memang ada sedikit kenaikan indeks, tetapi ini tidak dapat menjadi acuan tunggal. Lantaran pada Pemilu 2014 indeks justru menurun. 

Selain itu, jumlah kasus terorisme juga tidak terlihat adanya tren peningkatan setidaknya dalam empat pemilu demokratis terakhir. 

Data tersebut diperoleh dari Global Terrorism Database (GTD) yang dibuat oleh National Consortium for the Study of Terrorism and Responses to Terrorism (START) di University of Maryland. GTD mengumpulkan data kasus berdasarkan laporan yang tersedia di publik.

GTD mendefinisikan terorisme sebagai penggunaan kekuatan ilegal atau kekerasan oleh aktor non-negara untuk meraih tujuan politik, ekonomi, religius, atau sosial lewat ketakutan, pemaksaan, atau intimidasi. 

Berdasarkan data tersebut, Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan kelompok pelaku terorisme dengan kasus terbanyak pada 2010-2020. Dalam periode tersebut, ada 61 aksi terorisme yang dilakukan OPM. Sebagai catatan, pemerintah telah menyematkan status teroris terhadap OPM pada 2021 lalu. 

“Ini sesuai dengan ketentuan UU Nomor 5 tahun 2018 di mana yang dikatakan teroris itu adalah siapapun orang yang mengancam, menggerakkan, dan mengorganisasi terorisme,” kata Menko Polhukam Mahfud MD pada 29 April 2021. 

Kemudian di peringkat kedua adalah Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dengan 28 kasus, lalu Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di peringkat ketiga sebanyak 25 kasus. Meski lebih rendah dari OPM, total kasus yang dilakukan kelompok-kelompok Islam ekstremis mencapai 84 kasus jika digabungkan.

Memang belum ada studi khusus yang menunjukkan tahun-tahun politik berhubungan langsung dengan meningkatnya radikalisme atau kasus terorisme saat ini. 

Dari berbagai data menunjukkan, tahun politik tidak menyebabkan tren kenaikan terorisme. Skor indeks dan jumlah kasus terorisme justru mencatatkan penurunan setiap menjelang pemilu.

---------------

Jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi yang ingin kami periksa datanya, sampaikan melalui email: [email protected] atau hubungi via DM di akun media sosial Katadata.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...