Serangan Siber ke Perbankan dan Fintech Diprediksi Naik Tahun Depan

Fahmi Ahmad Burhan
3 Desember 2019, 19:20
Perusahaan solusi keamanan siber, Trend Micro memperkirakan, serangan siber ke sistem perbankan dan teknologi finansial (fintech) meningkat tahun depan
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi transaksi digital.

Perusahaan solusi keamanan siber Trend Micro memperkirakan, serangan siber ke sistem perbankan dan teknologi finansial (fintech) meningkat tahun depan. Alasannya, ada teknologi-teknologi anyar yang diadopsi kedua industri ini, sehinga butuh pembaruan sistem.

Namun, Country Manager Trend Micro Indonesia Laksana Budiwiyono enggan mengungkapkan persentase peningkatan serangan siber ke sistem kedua industri tersebut. “Serangan siber ke kedua industri ini diprediksi meningkat, karena penggunaan platform baru butuh menciptakan proteksi baru juga,” kata dia di Jakarta, hari ini (3/12).

Ia mencontohkan, perbankan dan fintech mulai mengadopsi teknologi baru seperti komputasi awan (cloud). Ia mencatat, para peretas (hacker) punya cara baru dalam meretas sistem teknologi-teknologi anyar.

“Pemrogaman (coding) sekarang bisa mengambil library untuk mengakses gambar dan lainnya, proteksinya sudah beda, butuh yang baru,” kata Laksana. Malware sistem pun berkembang.

(Baca: Kejahatan Siber Merebak, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan Digital)

Tahun depan, ia memperkirakan malware yang mendominasi serangan siber yaitu fileless. Malware jenis baru ini tidak terlihat oleh filter keamanan tradisional, karena fileless bisa menyamar menjadi bagian dari sistem.

Dewasa ini, pengguna harus menghafal banyak kata sandi (password) dengan banyaknya akun media sosial, email, aplikasi, dan lainnya. “Kadang (pengguna) lupa security protection (atas akun-akunnya). Dia (hacker) punya celah,” katanya.

Yang teranyar, kasus pembobolan ATM Bank DKI pada bulan lalu. Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya menyebutkan, ada dua kemungkinan skema atau modus dari pembobolan ATM tanpa mengurangi saldo rekening itu.

Pertama, ia menduga kejadian melibatkan pegawai Bank DKI. Kedua, pelaku berhasil menerobos sistem Bank DKI. "Ada system bridge, pelaku berhasil masuk ke dalam (sistem),” kata Alfons kepada Katadata.co.id, bulan lalu (20/10).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...