Ada Kekhawatiran Gelombang Kedua Corona, 5G Makin Diminati

Fahmi Ahmad Burhan
23 Juni 2020, 19:12
Ada Kekhawatiran Gelombang Kedua Corona, 5G Makin Diminati
ANTARA FOTO/REUTERS/JASON LEE
Ilustrasi, seorang insinyur berdiri di bawah stasiun pangkalan antena 5G dalam sistem uji lapangan SG178 Huawei yang hampir membentuk bola di Pusat Manufaktur Songshan Lake di Dongguan, provinsi Guangdong, Tiongkok, Kamis (30/5/2019).

Riset perusahaan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson, menunjukkan bahwa masyarakat semakin mengandalkan internet selama pandemi corona. Jaringan internet generasi kelima (5G) pun diprediksi makin diminati saat normal baru (new normal).

Country Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper menjelaskan, masyarakat mulai beralih ke layanan digital guna mencegah penularan virus corona. Ini tecermin dari hasil riset bertajuk Ericsson Mobility Report, bahwa lalu lintas data internet di perumahan meningkat 20-100%.

"Beralihnya bekerja dan belajar menjadi dari rumah, membuat traffic data di perumahan meningkat,” kata Jerry saat konferensi pers secara virtual, Selasa (23/6).

Riset tersebut berdasarkan survei terhadap 11 ribu responden di 11 negara berusia 15-69 tahun, selama 8-24 April lalu. Negara yang disurvei yakni Brasil, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Italia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Mereka dinilai mewakili 700 juta pengguna ponsel. (Baca: Menristek Paparkan 10 Tren Teknologi Selama Pandemi Covid-19)

Riset tersebut menunjukkan, 83% responden mengaku internet membantu mereka menjalani masa karantina wilayah (lockdown). Layanan internet paling banyak digunakan untuk aplikasi belajar (e-learning) dan kesehatan.

Setelah pandemi, riset mengungkapkan bahwa 57% responden akan menabung demi keamanan finansial. Sepertiga lainnya berencana berinvestasi pada 5G dan jaringan broadband untuk di rumah.

Hal itu dilakukan karena responden bersiap menghadapi normal baru. Mereka juga khawatir adanya gelombang kedua Covid-19.

Teknologi 5G dinilai bisa mendukung responden menghadapi kebiasaan hidup baru di tengah pandemi corona. "Teknologi ini bisa merumuskan ulang cara orang berinteraksi, berkegiatan sehari-hari, serta bekerja," kata Jerry.

(Baca: Fase Normal Baru, 5 Teknologi Diprediksi Paling Dicari Imbas Corona)

Riset itu juga mengungkapkan, 44% responden percaya bahwa 5G bisa memberi manfaat besar di masyarakat. Responden percaya, teknologi ini mendukung beragam aktivitas mereka selama normal baru, seperti rapat virtual, dan pembelajaran online.

Chief Technology Officer for Asia-Pacific Magnus Ewerbring menambahkan, 5G akan menciptakan peluang baru bagi perusahaan dalam memperluas bisnis mereka di berbagai sektor. Sebab, teknologi ini mempunyai kecepatan lebih tinggi.

Tingkat keterlambatan pengiriman data atau latensinya pun sangat rendah, dengan jangkauan luas. “Teknologi 5G memungkinkan pengguna memiliki pengalaman cepat dan mulus, yang belum pernah mereka miliki sebelumnya," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...