Laba Samsung pada Kuartal III Diramal Naik 58% Berkat Huawei

Desy Setyowati
9 Oktober 2020, 06:10
Laba Samsung pada Kuartal III Diramal Naik 58% Berkat Huawei
KATADATA/
Ilustrasi Samsung

Perusahaan asal Korea Selatan, Samsung Electronics memperkirakan laba kuartal III meningkat 58% secara tahunan. Analis menilai, peningkatan ini salah satunya ditopang oleh sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei .

Samsung memprediksi, laba operasional mencapai 12,3 triliun won atau sekitar US$ 10,6 miliar (Rp 155,9 triliun) pada kuartal III. Angkanya lebih tinggi ketimbang proyeksi perusahaan keuangan Refinitiv SmartEstimate, 10,5 triliun won.

Advertisement

Direktur Pelaksana Bernstein Mark Newman menilai, laba Samsung meningkat karena penjualan ponsel pintarnya melonjak. Selain itu, pendapatan dari memori cip (chipset) lebih tinggi dari proyeksi.

“Kami berkesempatan untuk berbicara dengan perusahaan secara singkat, dan sepertinya unit smartphone sangat, sangat kuat di kuartal III," kata Mark dikutip dari CNBC Internasional, kemarin (8/10). Ia mencatat, penjualan Samsung Galaxy Note 20 dan ponsel lipat berjalan baik.

Berdasarkan data Counterpoint, Samsung kembali menempati urutan pertama dalam hal pengiriman ponsel per Agustus. Posisi ini sempat direbut Huawei pada kuartal II, sebagaimana Databoks berikut:

 

Selain itu, penjualan produk elektronik kategori peralatan rumah tangga diprediksi meningkat, terutama dari platform e-commerce.                          

Sedangkan pendapatan dari memori cip tertekan harga yang menurun akibat kelebihan pasokan. Perusahaan riset terkait semikonduktor, TrendForce melaporkan harga jual rata-rata cip turun sekitar 10% setiap kuartal. Tren pelemahan ini diprediksi terjadi hingga akhir tahun.

Meski begitu, Newman menilai bisnis cip Samsung diuntungkan dari sanksi AS terhadap Huawei. Raksasa teknologi asal Tiongkok ini menghentikan memproduksi cip andalannya, Kirin sejak bulan lalu karena kebijakan Presiden AS Donald Trump.

Pada Mei lalu, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan perintah yang mewajibkan pemasok perangkat lunak dan peralatan manufaktur untuk tidak berbisnis dengan Huawei. Hal ini semakin menekan bisnis perusahaan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement