WhatsApp Perkuat Layanan Belanja untuk Menyaingi E-Commerce

Fahmi Ahmad Burhan
10 Desember 2020, 12:31
Ilustrasi WhatsApp
PXHERE.COM
Ilustrasi WhatsApp

Anak usaha Facebook, WhatsApp Business meluncurkan fitur baru yakni keranjang belanja atau cart. Peluncuran ini memanfaatkan momen akhir tahun, ketika transaksi berbelanja biasanya meningkat.

Pelanggan toko di WhatsApp Business bisa menelusuri katalog. Lalu memilih beberapa produk dan memasukkannya ke keranjang digital.

Konsumen juga dapat mengelompokkan item pesanan. “Ini akan memudahkan admin toko melacak pesanan, mengelola permintaan, dan memproses order dengan lebih efisien," kata WhatsApp dikutip dari siaran pers, Rabu (9/12).

Ketika pelanggan menambahkan pesanan ke keranjang, maka admin toko akan menerima pesan. Penjual dapat membalas untuk mengonfirmasi order tersebut.

"Fitur itu sama seperti situs e-commerce atau aplikasi seluler lainnya," demikian dikutip dari Gadgets 360, Selasa (8/12).

WhatsApp meluncurkan fitur tersebut sebulan setelah menghadirkan tombol belanja di aplikasi bisnis. Ini menggantikan tombol panggilan suara pada tampilan layar obrolan.

Sebelumnya, WhatsApp Business juga memperbarui fitur kode Quick Response atau QR code. Sepanjang tahun, perusahaan telah meningkatkan sejumlah layanan yang menunjang proses belanja.

Induk usahanya, Facebook Inc juga mengembangkan berbagai layanan belanja di Facebook, Instagram, dan Messenger sejak Mei lalu. Pelanggan dapat melihat produk langsung di dalam obrolan dan dapat berbagi produk dengan teman atau keluarga.

Pengembangan dilakukan karena Facebook mencatat ada sekitar 85% penduduk dunia beralih ke belanja online akibat pandemi Covid-19. "Itulah mengapa kami menciptakan cara baru bagi orang-orang untuk berbelanja di aplikasi,” kata perusahaan.

Di pasar Asia Tenggara misalnya, Facebook dan Bain and Company memperkirakan hampir 70% konsumen beralih ke digital, sehingga totalnya menjadi 310 juta tahun ini. Jumlah ini awalnya diprediksi baru akan tercapai pada 2025.

Riset Google, Temasek dan Bain dan Company yang bertajuk e-Conomy SEA 2020 pun memperkirakan, nilai transaksi atau gross merchandise value (GMV) e-commerce di Indonesia mencapai US$ 32 miliar pada tahun ini dan US$ 83 miliar pada 2025.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...