Cip Langka Imbas Sanksi Trump, Samsung Bangun Pabrik Rp 238 T di AS

Fahmi Ahmad Burhan
8 Februari 2021, 11:37
Cip Langka Imbas Sanksi Trump, Samsung Bangun Pabrik Rp 238 T di AS
Donang Wahyu|KATADATA
Counter produk Samsung

Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Samsung berencana membuat pabrik cip (chipset) US$ 17 miliar atau Rp 238 triliun di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS). Ini karena cip langka imbas sanksi mantan Presiden AS Donald Trump ke perusahaan semikonduktor Tiongkok.

Samsung berencana membuat komputasi terkecil dan tercepat lewat pabrik tersebut. Saat ini, perusahaan telah mengajukan dokumen perizinan kepada pejabat negara bagian Texas.

"Proyek ini sangat kompetitif," kata Samsung dalam dokumen yang diajukan kepada pejabat negara bagian Texas, dikutip dari Gadget 360, akhir pekan lalu (6/2).

Perusahaan juga sudah menyiapkan lahan 650 ribu meter persegi untuk membangun pabrik. Rencananya, pabrik dibangun pada kuartal II dan diharapkan bisa beroperasi pada kuartal III 2023.

Selain Texas, Samsung mencari lokasi alternatif di Arizona dan New York. Sejauh ini, Samsung mengkaji ketiga lokasi ini karena mempertimbangkan akses talenta digital, ekosistem cip, dan kecepatan pemasaran.

Samsung menargetkan Texas juga karena ingin mendapatkan pengurangan pajak gabungan US$ 805,5 juta selama 20 tahun. Ini karena pembangunan pabrik cip itu diklaim dapat menciptakan 1.800 lapangan pekerjaan baru.

Wacana pembangunan pabrik itu pun digulirkan saat cip langka akibat sanksi Trump kepada perusahaan semikonduktor Tiongkok Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC). Huawei bahkan harus menyetop produksi cip per September tahun lalu, karena tekanan dari mantan presiden AS tersebut.

Samsung pun kebanjiran permintaan cip sejak akhir tahun lalu. "Kurangnya pasokan semikonduktor menjadi persoalan global," kata Executive Vice-President bisnis cip dan memori Samsung Han Jinman dikutip dari Financial Times, bulan lalu (28/1). 

Permintaan cip yang tinggi tersebut bukan hanya dari vendor ponsel, tetapi juga produsen mobil listrik. Mereka beralih ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), setelah Trump memasukkan  SMIC ke daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan dan keamanan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...