Cara Kerja Algoritme Instagram Buat Konten Jadi Viral
Pengembang Instagram memanfaatkan teknologi algoritme untuk membuat konten menjadi viral. Anak usaha Facebook ini mengatur arus konten berdasarkan pola interaksi dan ketertarikan pengguna.
Berdasarkan data We Are Social, jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active user/MAU) Instagram 1,2 miliar secara global per Januari. "Orang-orang lebih banyak menggunakan media sosial selama pandemi corona," demikian isi laporan Digital Commerce 360 dikutip dari Forbes, Rabu (16/6).
Seiring banyaknya pengguna, jumlah konten yang beredar di platform pun melimpah. Head of Instagram Adam Mosseri mengungkapkan bagaimana algoritme bekerja dalam memilih unggahan mana yang dilihat oleh masing-masing pengguna maupun yang berpotensi viral.
Ia menyampaikan, algoritme mengklasifikasikan konten. “Ini untuk mempersonalisasi pengalaman pengguna," kata dia melalui blog Instagram, pekan lalu (8/6).
Pada 2010, Instagram mengategorikan unggahan berdasarkan urutan kronologi. Namun, "semakin banyak orang bergabung dan semakin banyak (konten) yang dibagikan, maka menjadi tidak mungkin bagi kebanyakan orang untuk melihat semuanya," ujarnya.
Oleh karena itu, perusahaan mengembangkan algoritme dalam memilah konten sesuai minat pengguna. Teknologi algoritme memungkinkan Instagram menghitung, pemrosesan data, dan menalar konten secara otomatis.
Adam mengatakan, selama bertahun-tahun, platform mempelajari interaksi antarpengguna. Kemudian algoritme mendefinisikan serangkaian hal yang pengguna rencanakan untuk diurutkan terlebih dahulu.
Kemudian, platform mengambil semua informasi yang dimiliki tentang apa yang diunggah kebanyakan orang, dan preferensi pengguna. Setelahnya, ribuan konten akan dibagikan.
Pertimbangan dalam memunculkan konten yakni banyaknya orang yang menyukai, waktu unggah, lokasi terdekat, riwayat interaksi, dan lainnya. Dari sini, munculah konten-konten viral.
"Kami membuat serangkaian prediksi. Ini merupakan tebakan terpelajar tentang seberapa besar kemungkinan Anda berinteraksi terhadap postingan dengan cara berbeda," kata Adam.
Dengan pemanfaatan teknologi, Instagram menjadi platform kelima yang paling banyak digunakan secara global. Posisi pertama ditempati oleh Facebook dengan 2,7 miliar pengguna per 25 Januari, menurut We Are Social.
Posisi kedua dan ketiga yakni YouTube dan WhatsApp, masing-masing memiliki 2,3 miliar dan 2 miliar pengguna. Rinciannya sebagai berikut: