Jokowi Ungkap 14 Juta UMKM Beralih ke Digital saat Pandemi

Fahmi Ahmad Burhan
16 Agustus 2021, 10:41
sidang tahunan, jokowi, umkm, e-commerce
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww
Perajin melihat stok kerajinan aksesori koginsashi miliknya pada aplikasi jual beli di Asriku Kreasi, Depok, Jawa Barat, Minggu (1/8/2021).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, 14 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) beralih ke digital selama pandemi corona. Ini ia sampaikan dalam pidato kenegaraan pada sidang tahunan di Gedung Parlemen di kawasan Senayan, Jakarta, hari ini (16/8).

“Sampai Agustus tahun ini, lebih dari 14 juta atau 22% dari total UMKM yang sudah bergabung dengan aplikasi perdagangan elektronik," kata Jokowi dalam sidang tahunan, hari ini (16/8).

Advertisement

Pemerintah mendorong pelaku UMKM beralih ke digital untuk menjangkau konsumen di tengah pandemi corona. Apalagi masyarakat mengandalkan layanan digital, termasuk e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah pembatasan aktivitas di luar rumah.

Dalam sidang tahunanan, Jokowi menyampaikan bahwa transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce di Indonesia mencapai lebih dari Rp 253 triliun tahun lalu. Nilainya diperkirakan meningkat menjadi Rp 330,7 triliun tahun ini.

Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menggenjot UMKM go digital yakni membuat program Bangga Buatan Indonesia (BBI). "Ini terus kami gencarkan," ujarnya.

Jokowi resmi meluncurkan program itu pada 14 Mei 2020. Program itu bertujuan agar masyarakat Indonesia membeli produk buatan Indonesia di e-commerce, khususnya UMKM.

Selain BBI, pemerintah berupaya meningkatkan daya saing produk lokal dalam kompetisi global. Platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak hingga Lazada pun digaet untuk memberikan pelatihan kepada pelaku usaha.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement