Kominfo Ungkap Tiga Penyebab Utama Marak Peretasan dan Data Bocor

Fahmi Ahmad Burhan
27 Januari 2022, 17:53
data bocor, kebocoran data, kominfo, bank indonesia, serangan siber
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data

Sejak awal tahun, ada beberapa kasus dugaan data bocor, termasuk yang menimpa Bank Indonesia (BI). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, ada tiga penyebab utamanya.

Pertama, teknologi tidak memadai. "Peretasan bisa terjadi karena perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) tidak (sesuai) standar," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo Teguh Arifiyadi dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/1).

Kedua, tidak menjalankan prosedur yang benar. Ia mencontohkan, perusahaan atau lembaga terkait tak melakukan uji penetrasi (pentest).

Uji penetrasi harus dilakukan untuk menyimulasikan serangan siber yang bisa terjadi terhadap perusahaan atau lembaga. 

Ketiga, Sumber Daya Manusia (SDM). "Bisa saja sistem, teknologi, dan prosesnya sudah canggih, tapi SDM terbatas," katanya.

Peretas bisa mengelabui karyawan yang tidak cakap atau lalai.

Teguh mencatat, setidaknya ada tiga kasus kejahatan siber di Indonesia sejak awal tahun. "Di sistem elektronik, kami investigasi. Namun, ada juga kendala yang kami alami seperti anonimitas pelaku dan borderless," ujarnya

Total ada 47 kasus kejahatan siber yang ditangani oleh Kominfo sejak 2019. Yang terbaru, lebih dari 200 komputer di kantor cabang Bank Indonesia (BI) diduga dibobol oleh peretas (hacker) asal Rusia, ransomware Conti.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...