Pinjaman Fintech Tumbuh Tinggi di Tengah Maraknya Bank Digital

Fahmi Ahmad Burhan
24 Maret 2022, 16:59
fintech, fintech lending, pinjaman online, pinjol, bank digital
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi fintech

Penyelenggara teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) seperti Investree, Modalku, dan Akseleran mencatatkan pertumbuhan penyaluran pinjaman hingga 102%. Startup di sektor ini menghadapi perkembangan bank digital di Indonesia.

Co-Founder sekaligus CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, perusahaannya menyalurkan pinjaman Rp 14,2 triliun tahun lalu. Nilainya melonjak 94% dibandingkan 2020 (year on year/yoy) sebesar Rp 7,3 triliun.

Advertisement

Investree menggaet 10.908 peminjam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Adrian menyampaikan, borrower di Investree berasal dari berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman, industri rumahan, penjual pakaian, konstruksi hingga produsen motor listrik.

"Pembatasan mobilitas selama pandemi Covid-19 pada 2021 berdampak ke UMKM. Mereka membutuhkan pendanaan untuk menjalankan usaha," kata Adrian dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/3).

Investree menjalankan sejumlah strategi untuk mendongkrak penyaluran pinjaman tahun lalu. Salah satunya, gencar mengembangkan ekosistem.

Fintech lending itu mengintegrasikan jasa pinjaman dengan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) atau Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Selain itu, menggaet Bank Jago sebagai pemberi pinjaman atau lender institusi. Bank jago merupakan bank digital yang didukung oleh Gojek.

Keduanya bekerja sama dengan skema channeling, yakni pemberian kredit dari Bank Jago kepada UMKM melalui Investree. Ini merupakan sinergi pertama Investree dengan bank digital di Indonesia.

Investree juga menyasar segmen baru, yakni usaha mikro di daerah. "Kami telah banyak menggaet usaha mikro di Jawa tengah. Ini merupakan diversifikasi agar penyaluran kredit meningkat bagi segmen mikro," ujarnya.

Tahun ini, Investree akan memperdalam ekosistem dan memperluas solusi bagi UMKM. Selain itu, mengembangkan lebih banyak produk dengan tetap berfokus ke sektor produktif.

Fintech lending itu juga bakal berfokus menyasar pasar keuangan syariah di Indonesia. "Pasar ini diminati oleh masyarakat di wilayah tingkat (tier) dua dan tiga," katanya.

Startup lainnya, Akseleran menyalurkan pinjaman Rp 1,9 triliun atau tumbuh 102% tahun lalu. Secara akumulatif, fintech lending ini memberikan pinjaman online Rp 3,7 triliun.

Co-Founder sekaligus CEO Akseleran Ivan Tambunan mengatakan, jumlah peminjam bertambah 141% menjadi lebih dari 2.800. Perusahaan sudah merambah ke luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara.  

Ivan mengatakan, peningkatan tersebut mempertegas komitmen Akseleran untuk memperluas akses pendanaan kepada UMKM yang membutuhkan permodalan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement