Tren Neobank di Indonesia, Enam Fintech Akuisisi dan Investasi di Bank

Fahmi Ahmad Burhan
1 Maret 2022, 16:45
fintech, bank, bank digital. bank jago, neo commerce, akulaku, kredivo, gopay, gojek, ajaib,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/AWW.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Setidaknya ada enam penyelenggara teknologi finansial (fintech) yang berinvestasi hingga mengakuisisi bank di Indonesia. Modalku juga dikabarkan akan mengambil alih Bank Index.

Tech in Asia melaporkan bahwa induk perusahaan fintech lending Modalku, Funding Societies terlibat dalam pembelian saham di Bank Index.

Bank Index beroperasi di kota-kota besar di Indonesia. Bank ini berfokus pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Pemegang saham terbesar Bank Index adalah PT Khazanah Indexindo.

Sebelum kabar akuisisi Bank Index, DealStreetAsia melaporkan bahwa Co-Founder sekaligus CEO Funding Societies Kelvin Teo tertarik berinvestasi di bank lokal. Tujuannya, mengembangkan pasar neobank. 

VP Head of Marketing Communications Modalku Ariani Hadioetomo belum bisa berkomentar soal kabar akuisisi Bank Index. Namun ia membenarkan bahwa perusahaan berencana merambah neobank.

"Sejalan dengan pendanaan seri C+, Modalku akan memperluas bisnis menuju neobank untuk mendukung UMKM lebih maksimal," kata Ariani kepada Katadata.co.id, Selasa (1/3). 

Perusahaan juga terus berkomunikasi dengan berbagai rekan yang berpotensi mendukung strategi bisnis.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan, tren akuisisi fintech terhadap bank akan semakin masif tahun ini. "Ini karena permintaan dari fintech yang ingin akuisisi bank tinggi," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (1/3).

Menurutnya, fintech mengakuisisi bank untuk mendapatkan izin layanan yang tidak didapatkan sebelumnya. "Dengan dia punya izin bank akan bantu bisnisnya," katanya.

Selain itu, fintech mengakuisisi bank untuk mengurangi biaya penyaluran dana.

Katadata.co.id mencatat, setidaknya ada tujuh fintech berinvestasi ataupun mengakuisisi bank di Indonesia untuk merambah bisnis bank digital. Mereka di antaranya:

1. Akulaku

Fintech lending, Akulaku atau PT Akulaku Silvrr Indonesia resmi mengakuisisi 24,9 % saham Bank Neo Commerce pada tahun lalu (19/11/2021). 

Akulaku merupakan fintech yang didirikan William Li pada 2014. Li memiliki latar belakang hukum dan manajemen investasi ditemani rekannya, Gordon Hu yang merupakan software engineer.

Saat itu, Li memiliki ide untuk membuat layanan keuangan lintas-negara di luar Cina.

Dia sempat mendirikan platform pengiriman uang di Hong Kong pada 2015, sembari mempelajari gaya hidup masyarakat Indonesia yang termasuk dalam nasabahnya. Kemudian, Li membangun layanan finansial online di Indonesia secara khusus.

Sedangkan Bank Neo merupakan nama baru dari Bank Yudha Bhakti yang didirikan pada 1990. Bank ini diawali dari PAKTO 27/1988 yang diinisiasi oleh Dephankam, Perum ASABRI, Pepabri dan para developer.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...