Startup Pencari Kerja Atma Disuntik Bos GoTo, Kopi Kenangan dan Xiaomi

Desy Setyowati
9 Mei 2022, 12:44
Atma, startup, pencari kerja, lowongan kerja, gojek, goto, kopi kenangan, xiaomi, pendanaan startup
Atma
Pendiri Atma

Startup penyedia platform sosial pencarian kerja berbasis komunitas Atma merih pendanaan tahap awal (pre-seed funding) lebih dari US$ 5 juta atau sekitar Rp 72,6 miliar. Investasi ini dipimpin oleh AC Ventures.

Investor lain yang berpartisipasi yakni Global Founders Capital. Beberapa pendiri dan pimpinan perusahaan seperti GoTo Group, Advance Intelligence Group, Ula, Lummo, Kopi Kenangan, Sampoerna Strategic, MMS Group, dan Xiaomi turut bergabung dalam putaran ini sebagai investor individu atau angel investor strategis.

Atma didirikan oleh Edy Tan, Chris Gunawan, Susan Suhargo, Tim Young, dan Monica Oudang pada tahun ini. Edy Tan dan Monica pernah bekerja di Gojek sebagai Chief of Driver dan CHRO. Monico juga menjabat ketua Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) di bawah GoTo.

Chris merupakan mantan Co-Founder RestoDepot dan Product Executive di Vara. Sedangkan Susan adalah mantan Strategic Initiatives di Tencent dan Regional Marketing di Gojek.

Lalu Tim Young merupakan eks Investor di Atlas Asset Management dan Fixed Income Trader di HSBC.

Co-founder sekaligus CEO Atma Edy Tan mengatakan, dana segar tersebut bakal digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan. Selain itu, menjalankan strategi go-to-market dan memperluas tim hingga 100 orang pada akhir tahun ini.

Edy menyampaikan, ia dan tim terinspirasi dari dampak sosial yang diberikan oleh Gojek kepada 2,5 juta mitra pengemudi dalam mendirikan startup sendiri.

Ia ingin menjangkau populasi yang lebih luas mencakup sektor formal. Ia menargetkan segmen pekerja berpenghasilan menengah ke bawah dari populasi usia produktif di Indonesia, yakni individu berpendapatan kurang dari Rp 10 juta per bulan.

Atma berfokus membantu lebih dari 100 juta orang di segmen tersebut agar mendapatkan peluang pendapatan yang lebih baik. Sebab, menurutnya kondisi pasar kerja saat ini ditandai oleh masalah inefisiensi meski proses digitalisasi telah terjadi secara masif.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...