Bos Gojek Ungkap Alasan Tren Startup PHK
Komisaris Gojek Pandu Sjahrir mengatakan, startup di Asia Tenggara menghadapi ‘musim dingin’ saat ini. Ia pun mengungkapkan alasan di balik maraknya perusahaan rintisan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Setidaknya ada tujuh startup yang mengonfirmasi telah melakukan PHK per awal Juli. Mereka adalah TaniHub, Zenius, LinkAja, Pahamify, JD.ID, Mobile Premier League (MPL), dan Lummo.
Namun kini, startup pendidikan Zenius kembali melakukan PHK. Jumlahnya disebut-sebut mencapai 600 orang.
Pandu Sjahrir mengatakan, krisisi energi dan perang Rusia - Ukraina yang berkepanjangan berdampak terhadap perusahaan di seluruh dunia. Investor bahkan menahan diri untuk berinvestasi di startup.
Bahkan, valuasi sejumlah startup turun tajam. “Jika Anda melihat valuasi perusahaan teknologi swasta, rata-rata, telah terjadi penurunan 30% di pasar swasta,” kata Pandu dalam webinar bertajuk ‘How to Navigate Southeast Asia’s Tech Winter’ dikutip dari laman resmi AC Ventures, pekan lalu (4/8).
“Jika Anda melihat pasar publik, (penurunan valuasi) bisa sampai 50% hingga 80%, berdasarkan negara tempat Anda beroperasi,” tambah Founding Partner AC Ventures itu.
Valuasi induk Shopee, Sea Group tercatat turun dari sekitar US$ 200 miliar pada Oktober 2021 menjadi US$ 49 miliar pada akhir pekan lalu (5/8) menurut data YCharts.
Sedangkan kapitalisasi pasar Grab juga anjlok dari sekitar US$ 40 miliar saat mencatatkan saham perdana alias IPO menjadi US$ 14,6 miliar.
Di tengah kondisi itu, Pandu pun menyarankan para pendiri startup untuk mengubah pedoman mereka. “Jadi, apa artinya ini bagi kalian semua sebagai pendiri atau anggota chief level? Ini tentang pentingnya efisiensi modal,” katanya.