Amerika Putus Akses Cip ke Cina, Harga HP dan Laptop di RI Akan Naik?
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memutus akses cip (chip) semikonduktor ke Cina. Hal ini dinilai tidak berpengaruh besar terhadap harga HP atau ponsel maupun laptop.
“Kecuali merek-merek yang di blokir oleh Amerika, yang dianggap bertalian dengan pemerintah atau militer Cina,” kata Peneliti gadget dari Gatorade Lucky Sebastian kepada Katadata.co.id, Kamis (13/10). “Salah satunya Huawei.”
Ia menjelaskan ada dua jenis larangan akses cip dari Amerika ke Cina, yakni:
- Penggunaan peralatan atau pembuatan cip yang patennya milik AS atau didaftarkan di negara ini
- Pelarangan pengiriman peralatan pembuat cip dengan teknologi tinggi ke Cina. Perusahaan membutuhkan izin khusus dari pemerintah AS
“Tujuan AS yakni memperlambat kemampuan Cina membuat cip dengan teknologi tinggi,” kata Lucky. “Terutama untuk digunakan pada peralatan militer.”
Pemutusan akses itu masuk dalam aturan kontrol ekspor terbaru yang diterbitkan oleh pemerintah AS. Amerika mengirim surat kepada KLA Corp, Lam Research Corp, dan Applied Material Incs.
Amerika meminta mereka menghentikan pengiriman peralatan ke pabrik produsen yang memproduksi cip canggih yang sepenuhnya dimiliki oleh Cina.
Sedangkan pembuat cip seperti Intel, SK Hynix, Samsung, TSMC, dan lainnya memiliki pabrik di Cina. Bahkan, “Amerika kabarnya mengizinkan pengiriman peralatan yang dibutuhkan untuk masuk ke pabrik mereka di Cina setidaknya selama setahun,” ujarnya.
Menurutnya hal itu wajar, karena jika Amerika melarang akses ke cip secara keseluruhan, maka akan berdampak secara global.
“Dunia semakin shortage chip. Ini juga berpengaruh terhadap ekonomi global hingga ke Amerika sendiri,” tambah dia.
Harga HP 2023
Menurut Lucky, harga laptop dan smartphone tahun depan akan lebih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global, seperti inflasi, resesi, dan kelangkaan bahan baku.
Laporan IDC terbaru memprediksi harga HP meningkat 6,3% tahun depan. Meskipun, pengiriman smartphone secara global diramal turun 6,5%.
“Alasan utama (harga gawai diprediksi naik), karena pengaruh inflasi dan geopolitik,” demikian isi laporan IDC dikutip dari Gizchina. “Permintaan konsumen sangat tertekan.”
Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia menjelaskan, kenaikan harga HP saat permintaan turun disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:
- Hambatan rantai pasok
- Kenaikan harga BBM
- Inflasi
- Pergerakan kurs
- Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
- Faktor ekonomi global lainnya.
“Hal itu menyebabkan kenaikan harga komponen dan berakibat pada kenaikan harga HP,” ujar Vannesa dalam laporannya, akhir bulan lalu (28/9).
Kenaikan harga rata-rata penjualan atau Average Selling Price (ASP) juga memperhitungkan strategi vendor, seperti peningkatan fokus pada produk 5G dan segmen harga yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, IDC melihat pertumbuhan yang lebih cepat pada segmen harga HP di atas US$ 200. Vendor merilis lebih banyak model ponsel mahal, setelah memastikan segmen harga di bawahnya stabil.
“Fokus pada segmen ini kemungkinan datang dari banyaknya konsumen yang meminta fitur lebih baik,” ujar dia. “Kemudian vendor menjawab hal ini dan mengurangi fokus pada segmen low-end yang sangat kompetitif dalam hal harga.”
Peningkatan fokus pada segmen dengan harga lebih tinggi ini bisa menjadi salah satu alasan meningkatnya ASP. Walaupun ponsel 5G kini lebih terjangkau, namun tetap sedikit lebih mahal dibandingkan gawai 4G.