Dana Pemulihan Ekonomi Nasional Baru Terserap 50,7%
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru terealisasi Rp 377,5 triliun atau Rp 50,7% dari pagu Rp 744,77 triliun. Padahal, penggunaannya hanya tersisa empat bulan.
"Progres signifikan terjadi pada program perlindungan sosial. Klaster perlindungan sosial Rp 66,43 triliun per akhir kuartal II, kini mencapai Rp 108,16 triliun," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers soal PPKM, Senin malam (13/9).
Klaster perlindungan sosial (perlinsos) sudah terealisasi 57,9% dari pagu yang disediakan Rp 186,64 triliun.
Sedangkan anggaran kesehatan terealisasi Rp 93,45 triliun atau 43,5% dari pagu Rp 214,96 triliun. Meski begitu, ada lonjakan penggunaan hampir naik dua kali lipat dibandingkan akhir Juni Rp 47,71 triliun.
Anggaran untuk klaster program prioritas sudah terealisasi Rp 58,04 triliun atau 49,2% dari pagu Rp 117,94 triliun. Meski baru setengah dari target, pengunaan dananya meningkat dibanding akhir Juni Rp 41,83 triliun.
Lalu anggaran klaster dukungan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta korporasi terealisasi Rp 59,93 triliun. Realisasinya baru 36,9% dari pagu Rp 162,40 triliun, dan hanya naik tipis dari akhir Juni Rp 51,27 triliun.
Sedangkan realisasi pos belanja PEN yang terserap paling cepat yakni insentif usaha. Realisasi klaster ini Rp 57,92 triliun atau 92,2% dari pagu Rp 62,83 triliun.
Airlangga menyampaikan, pemerintah telah menyalurkan bantuan lewat program perlinsos. Bantuan kartu pra-kerja sudah diberikan kepada 3,04 juta penerima insentif dengan anggaran Rp 6,28 triliun.
"Jumlah pendaftar batch 19 yakni 3,9 juta. Yang eligible 2,4 juta, dan yang diterima 800 ribu," kata Airlangga. Pendaftaran digelar selama 9 - 12 September.
Sedangkan bantuan subsidi upah sudah disalurkan kepada 3,4 juta pekerja dengan nominal Rp 1 juta per orang. Anggaran program ini Rp 8,8 triliun.
Kemudian, bantuan presiden usaha mikro (BPUM) terealisasi 99,3% dari target, yakni Rp 15,25 triliun. Ini diberikan kepada 12,71 juta pelaku usaha mikro.
Selanjutnya, bantuan tunai untuk pedagang kaki lima (PKL) dan warung mulai disalurkan melalui uji coba di Medan pekan lalu. Bantuan ini diberikan kepada satu juta PKL pemilik warung masing-masing Rp 1,2 juta.
Pemerintah berulang kali memperlebar dana PEN, terutama sejak lonjakan kasus Covid-19 varian Delta pada akhir Juni. Anggaran untuk belanja kesehatan, perlinsos dan program prioritas ditambah. Rinciannya:
- Anggaran kesehatan naik dari Rp 193,93 triliun menjadi Rp 214,96 triliun
- Perlinsos naik dari Rp 153,86 triliun menjadi Rp 186,64 triliun
- Program priorotas naik dari Rp 117,04 triliun menjadi Rp 117,94 triliun
- Dukungan UMKM dan korporasi turun dari Rp 171,77 triliun menjadi Rp 162,40 triliun
- Belanja untuk insentif usaha tidak mengalami perubahan