Panitia Sebut Kontribusi Harbolnas dalam Pertumbuhan Ekonomi Minim

Cindy Mutia Annur
7 Februari 2019, 10:51
Logistik e-commerce
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pekerja memilah paket barang di gudang logistik TIKI di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Direktur Consumer Insight Nielsen Indonesia, Rusdy Sumantri menjelaskan, produk fesyen dan pakaian olahraga mencapai 56% dari total transaksi produk lokal. Lalu, kosmetik sebesar 26%, produk elektronik 16%, gadget dan teknologi 16%, serta pembayaran tagihan dan isi ulang (top up) 13%. Sementara, produk lokal yang banyak ditransaksikan adalah personal care 12%, makanan dan minuman 11%, kebutuhan sehari-hari 8%, serta buku dan perlengkapan sekolah 6%.

Secara keseluruhan, kategori produk yang paling banyak dibeli selama Harbolnas 2018 adalah fesyen dan pakaian olahraga yang mencapai 69% dari total transaksi. Lalu, kosmetik 35%, perjalanan 29%, produk elektronik 28%, gadget dan teknologi 27%, pembayaran tagihan dan isi ulang (top up) 17%, serta makanan dan minuman 15%.

Kontribusi Harbolnas tahun lalu pun diakui oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto. Hal ini terlihat dari struktur pertumbuhan ekonomi di bidang perdagangan yang menjadi sektor tertinggi nomor dua setelah sektor industri. Totalnya mencapai 13 % dan pertumbuhannya sebesar 4,39 %.

"Penjualan selama Harbolnas juga membantu, semuanya pada berlomba-lomba belanja karena banyak diskon," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi di kantor pusat BPS, Rabu (6/2).

(Baca: Layanan Pesan Antar Go-Food dan GrabFood Ubah Perilaku Konsumen)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...