J&T Siapkan Rp 1,3 Triliun untuk Ekspansi ke Empat Negara

Desy Setyowati
14 Agustus 2018, 17:30
J&T Express
J&T Express
Kegiatan konvoi J&T Express di Jakarta, pada 10 September 2017 lalu.

Berdasarkan Statista, transaksi e-commerce di Thailand diproyeksi naik dari US$ 2,9 juta tahun lalu menjadi US$ 3,6 juta di 2018. Penetrasi pasar e-commerce di Negeri Gajah Putih itu pun diperkirakan naik dari 54% menjadi  64,6% pada 2022.

Sementara transaksi e-commerce di Filipina diproyeksi mencapai US$ 1,6 juta tahun ini. Angka itu lebih tinggi dibanding realisasi tahun lalu yang mencapai US$ 1,2 juta. Adapun penetrasi pasarnya diperkirakan naik dari 44,1% menjadi 46,5% pada 2022.

Selain untuk ekspansi, J&T Ekspress menggelontorkan dana Rp 400 miliar untuk empat mesin sortir otomatis atau conveyor belt. Mesin pertama bakal ditempatkan di hub pengiriman di DKI Jakarta pada September 2018. Lalu tiga lainnya ditempatkan di Bandung, Semarang, dan Surabaya pada April 2019. Mesin-mesin ini akan memindai barang dan mengelompokannya sesuai wilayah pengiriman.

(Baca juga: Modalku Cairkan Rp 2 Triliun Kredit UMKM di Tiga Negara)

Ia mengklaim, mesin ini mampu menyortir 30 ribu paket per jam. Dengan begitu, kesalahan penempatan paket akibat kelelahan tenaga manusia semestinya berkurang. "Kami proyeksi ada 2-2,5 juta paket per hari pada saat idul fitri 2019. Nah (mesin) ini untuk mengatasi banyaknya paket itu," kata dia.

Adapun J&T Express didirikan oleh pendiri OPPO Internasional Tony Chen dan CEO OPPO Jet Lee pada Agustus 2015. Saat ini, J&T Express memiliki 3 ribu kantor cabang dan 20 ribu pegawai. Pengiriman melalui J&T Express pun mencapai 800 ribu paket per hari per Juni 2018.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...