Lazada dan JNE Otomatisasi Proses Pengiriman Barang E-Commerce

Desy Setyowati
14 Agustus 2018, 13:50
Logistik e-commerce
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pekerja memilah paket barang di gudang logistik TIKI di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Untuk bisa memperluas layanan itu, Lazada akan lebih dulu mengedukasi penjual. Sebab, untuk bisa menikmati layanan ini, penjual harus memiliki printer sendiri supaya label pengiriman dan faktur bisa langsung dicetak. "Karena penjual tidak perlu lagi ke kantor JNE, penghematan itu semestinya bisa dibelikan printer," kata Mercy. Adapun, 50% lebih penjual di Lazada menggunakan layanan JNE.

Chief Executive Officer (CEO) Lazada Indonesia Alessandro Piscini menambahkan, strategi cashless untuk seller ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan kepada konsumen. "Meskipun saat ini fasilitas cashless diterapkan bertahap, kami dorong supaya layanan ini dinikmati seluruh penjual Lazada di Indonesia," ujarnya.

(Baca juga:  E-Commerce Masuk Daftar Lima Bidang Vokasi yang Difokuskan Pemerintah)

Sementara itu, President Direktur JNE Mohammad Feriadi menyampaikan, layanan ini baru tersedia di 500 gerai di DKI Jakarta. Padahal, JNE memiliki 6.800 gerai di Indonesia. Tahun ini, ia menargetkan seluruh gerai di 56 kota bisa menjalankan fasilitas cashless ini. Setidaknya, dalam waktu dekat layanan ini diperluas ke Cilegon, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Medan, Bali, dan Makassar.

Melalui layanan ini, proses pencatatan paket yang memakan waktu 4 menit menjadi hanya 10 detik saja. "Kerja sama ini merupakan milestone penting bagi kami dan Lazada untuk menghadirkan inovasi dan kemudahan bagi penjual Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)," kata dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...