Cara Tiongkok Hadapi Pandemi dengan Adaptasi Teknologi

Cindy Mutia Annur
19 November 2020, 10:05
Ilustrasi, aplikasi Mitra Tokopedia
tokopedia
Ilustrasi, aplikasi Mitra Tokopedia

Telah 11 tahun Tokopedia berdiri, belum pernah ia melihat pertumbuhan sebesar yang terjadi kala pandemi ini. “Misalnya dari sisi angka, kami butuh sekitar 10 tahun untuk mengumpulkan 7 juta merchant UMKM, namun dalam 1 tahun terakhir ini ada lompatan lebih dari 2 juta merchant.” 

Adaptasi teknologi, terutama dalam belanja masyarakat bukan berarti tanpa tantangan. Di wilayah berbentuk kepulauan dengan infrastruktur perhubungan yang kurang memadai, biaya logistik menjadi tinggi.

Kendala logistik itu tidak hanya membuat ongkos kirim produk yang dibeli secara online menjadi mahal. Dalam perdagangan konvensional pun terjadi disparitas harga yang tinggi di daerah-daerah terpencil.

Hal itu diakui oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Karenanya, pemerintah kemudian mengembangkan program Gerai Maritim dan Tol Laut.

“Ada penurunan harga barang setelah dilalui oleh Gerai Maritim." Kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam acara Jakarta Food Security Summit atau JFSS 2020, Rabu (18/11).

Gerai Maritim, kata Agus, merupakan upaya untuk mendistribusikan barang, khususnya barang kebutuhan pokok dan barang penting ke daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal serta Perbatasan (3TP) dengan tujuan menurunkan disparitas harga.  

Ia menjelaskan, lewat program ini pemerintah memberikan subsidi biaya antar pelabuhan (port to port). "Rata-rata (biaya subsidi mencapai) 40% sampai 50% dari biaya kargo per kontainer," ujar dia. 

Berikut adalah Databoks yang menggambarkan tingginya biaya logistik Indonesia dibanding negara lain di Asia:

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...