Tren Pengiriman Barang Berbobot Jumbo Meningkat di Masa Pandemi

Fahmi Ahmad Burhan
2 Desember 2020, 17:00
pandemi corona, pengiriman barang, logistik, paxel
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj.
Pekerja menarik troli barang bermuatan buah jeruk sebelum dikirim ke Jakarta di Gudang Rail Express, Malang, Jawa Timur, Senin (6/7/2020).

Paxel mengalami peningkatan layanan di masa pandemi pada Maret hingga masa lebaran sekitar 40-50% tiap bulannya. "Kami melihat memang pandemi yang menarik kebutuhan bahan pokok makanan makin besar. Ini (bahan pokok dan makanan) jadi fokus Paxel layani dengan ongkos kirim yang ekonomis," katanya.

Kategori pengiriman makanan menjadi jenis barang yang paling diminati di Paxel. Permintaan untuk pengiriman makanan melonjak hingga 100% di masa pandemi.

Bukan hanya Paxel, secara keseluruhan sektor logistik mengalami pertumbuhan pesat di masa pandemi. Berdasarkan laporan Ken Research, pertumbuhan tahunan pasar logistik Indonesia diperkirakan 7,9% selama 2020-2024. Nilainya diprediksi mencapai US$ 300,3 miliar dalam empat tahun ke depan.

Salah satu pendongkrak moncernya bisnis logistik di Indonesia adalah peningkatan layanan e-commerce. CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro sepakat bahwa tingginya peminat belanja online mendongkrak permintaan layanan logistik, khususnya B2C dan Consumer to Consumer (C2C). Meski begitu, model bisnis B2B yang menyediakan layanan hulu ke hilir (end to end) juga menjanjikan.

“Itu karena dapat mengontrol seluruh mata rantai. Namun perlu dana besar untuk pengembangan armada dan sistemnya, maka membutuhkan investor kakap,” ujar Eddi kepada Katadata.co.id Oktober lalu (2/10).



Hal senada disampaikan oleh Managing Partner Kejora Ventures Eri Reksoprodjo. Ia menilai, investor melirik startup logistik karena mendukung ekosistem e-commerce.

Selain itu, populasi Indonesia jauh lebih besar ketimbang negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Hal ini menopang bisnis e-commerce, yang juga berdampak terhadap startup logistik.

“Oleh karena itu, startup di sektor ini dilirik investor luar dan dalam negeri, baik ada atau tidak ada pandemi. Itu karena bisnis online di Indonesia sangat menarik,” ujar Eri kepada Katadata.co.id.

McKinsey pun memperkirakan, ada 1,6 miliar paket atas transaksi di e-commerce yang dikirim per tahun, pada 2022. Jumlahnya bisa meningkat lagi, mengingat layanan e-commerce semakin diminati selama pandemi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...