Alibaba Dikabarkan Akan Suntik Modal Grab, Lazada Gaet OVO

Fahmi Ahmad Burhan
10 Desember 2020, 14:03
Alibaba Dikabarkan Akan Suntik Modal Grab, Lazada Gaet OVO
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, Lazada

Grab dan OVO bekerja sama dengan Lazada saat periode hari belanja online nasional (harbolnas) atau 12.12. Kolaborasi ini terjadi ketika investor Lazada, Alibaba dikabarkan akan berinvestasi di Grab.

Sumber Bloomberg yang mengetahui pembicaraan investasi itu mengatakan, Alibaba berencana mengintegrasikan layanan jaringan pengiriman Grab dengan Lazada. Sejumlah investor di Asia Tenggara menilai bahwa Lazada berpotensi menyediakan layanan baru, jika investasi itu terwujud.

Meski belum ada konfirmasi mengenai kabar investasi tersebut, Grab dan Lazada sudah menjalin kerja sama di Vietnam pada November lalu (10/11). Kini, Grab dan OVO menggandeng e-commerce asal Singapura itu di Indonesia.

Katadata.co.id meminta tanggapan Lazada dan Grab mengenai kaitan kerja sama tersebut terhadap kabar investasi Alibaba. Namun, keduanya belum memberikan jawaban.

Sedangkan Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit mengatakan, layanan pembayaran OVO tersedia di platform Lazada sejak Rabu (8/12) lalu. “Ini menandai semakin luasnya ekosistem terbuka OVO,” kata dia, dikutip dari siaran pers, Kamis (9/12).

Ia menyatakan, konsep tersebut sukses membuat OVO lebih banyak digunakan oleh konsumen. “Kami melihat tren pergeseran transaksi ke arah digital dan penjualan secara online terus meningkat. Maka, kami terus menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai mitra,” ujarnya.

Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Monika Rudijono menambahkan, kerja sama itu memperkuat opsi pembayaran di platform. “Setiap konsumen berbelanja melalui ekosistem digital seperti e-commerce, akan berkontribusi bagi pertumbuhan bisnis lokal dan pergerakan roda perekonomian Indonesia,” kata dia.

Selain Lazada, OVO lebih dulu hadir di Tokopedia. Berdasarkan data CB Insights, Grab dan Tokopedia merupakan investor OVO. 

Data Crunchbase juga menunjukkan, pesaing Gojek itu masuk ke OVO pada September 2019. Dua bulan setelahnya, pendiri sekaligus pemilik Lippo Group Mochtar Riady menyatakan telah menjual dua pertiga saham di fintech bernuansa ungu itu.

Di satu sisi, Alibaba Group Holdings disebut-sebut berminat untuk menanamkan modal di Grab. Bos perusahaan venture builder berbasis di Singapura, Momentum Works, Li Jianggan menilai, Grab mirip dengan pesaing Alibaba di Tiongkok, yakni Meituan.

Decacorn  Singapura itu menyediakan layanan pesan-antar makanan dan logistik di regional. Selain itu, sudah masuk ke pasar keuangan melalui Grab Financial. “Apa yang ditawarkan Grab melengkapi area fokus Alibaba, dalam bisnis e-commerce dan teknologi finansial (fintech),” demikian dikutip dari ChannelNewsAsia, September lalu (23/9)

Jianggan menilai, Grab sangat cocok dengan apa yang diinginkan Alibaba, yaitu infrastruktur logistik on-demand, pengetahuan regional, dan jaringan mitra yang mapan di setiap negara di Asia Tenggara.

Secara strategis, ia menilai masuk akal bagi Alibaba untuk berinvestasi di Grab. Apalagi investor Grab, SoftBank memiliki saham di Alibaba.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...