Indef: E-commerce Ciptakan Ketimpangan Ekonomi Indonesia
Media mengatakan, kondisi ketimpangan ekonomi akibat e-commerce ini menjadi kekhawatiran di negara berkembang lain, seperti Amerika Latin dan Afrika. Oleh karena itu, hal tersebut perlu diantisipasi oleh pemerintah.
"Karena ada struktur e-commerce di Indonesia yang tidak berkelanjutan," ujar Media.
Ia pun menilai, kebijakan yang inklusif menjadi kunci. Kebijakan pemerintah harus dipertimbangkan secara matang dampaknya terhadap beban sosial, peralihan kerja, hingga pengangguran.
Sebagai contoh, kebijakan batas pembebasan bea masuk dan pajak impor (de minimis value) dinilai berubah dalam waktu yang singkat. Perubahan yang terjadi secara mendadak dapat menyebabkan kejutan ekonomi sehingga produk impor masuk dalam jumlah signifikan.
Selain itu, pemerintah perlu mengatasi permasalahan kesenjangan digital. Hal ini bisa dilakukan melalui investasi di bidang teknologi, penguatan UMKM lokal untuk masuk ke pasar online, dan pemberian insentif permodalan, perpajakan, dan perizinan.
Sebagaimana diketahui, digitalisasi sistem pembayaran mendorong pesatnya transaksi ekonomi digital melalui e-commerce di tengah pandemi Covid-19. Pada 2020, Bank Indonesia mencatat terdapat kenaikan nominal transaksi e-commerce 29,6% dari Rp 205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 266,3 triliun.