Nilai Transaksi E-commerce RI Melonjak 91%, Shopee Kuasai Pasar
Momentum Works juga mencatat bahwa dalam empat tahun, e-commerce di Indonesia bisa memperluas kontribusinya terhadap perdagangan Tanah Air. Pada 2016, e-commerce hanya berkontribusi terhadap penjualan perdagangan dan ritel sebesar 2%. Sedangkan, pada tahun lalu, angkanya melonjak menjadi 20%.
“Ini akan terus tumbuh. E-commerce dapat mencapai kontribusi hingga 25%-40% dari penjualan ritel di tahun-tahun mendatang,” prediksi Li. kata Li.
Sedangkan, Momentum Works juga memperkirakan, tren e-commerce ke depan akan semakin dinamis. Sebab, ada permintaan pasar yang besar terhadap belanja online di platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook atau disebut sebagai social commerce.
"Prediksi kami, pada 2021, ekosistem e-commerce akan semakin luas. Infrastruktur, konten seperti live-streaming, dan penyedia layanan lainnya juga akan terlibat," kata Li.
Bank Indonesia (BI) juga sempat mencatat, nilai transaksi e-commerce naik 29,6% dari Rp 205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 266,3 triliun tahun lalu.
Sebelumnya, mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro juga menilai startup di sektor e-commerce mempunyai potensi untuk terus tumbuh pasaca-pandemi Covid-19.
"Banyak penyelenggara e-commerce yang angka penjualannya meningkat saat pandemi Covid-19. Saya melihat ke depan, orang akan terbiasa dan makin nyaman belanja online," kata Bambang dalam diskusi bertajuk ‘Hybrid Forum and Awarding: Winning The Competition In Digital Economic Era’, Kamis (3/6).
Bambang memperkirakan, ke depan juga akan banyak pemain yang mengandalkan saluran omnichannel atau gabungan online dan offline. "Perusahaan yang bertahan yakni yang adaptif," ujar Bambang.