Amar Bank Perkuat Posisi Sebagai Bank Digital

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
26 Maret 2021, 19:24
AmarBank
Katadata

“Dengan infrastruktur teknologi cloud yang kami gunakan, biaya untuk pelayanan kepada nasabah dapat jauh lebih rendah sementara skalabilitas dapat dilakukan dengan cepat,” ujarnya.

Selain infrastruktur, Amar Bank juga memiliki budaya layaknya start-up yang mendukung agility atau kelincahan yang harus dimiliki oleh bank digital untuk selalu terdepan dalam menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis.

“Kedepannya bank digital harus mampu menyediakan layanan yang bersifat hyper-personalization, d imana bank digital yang mengakomodasi kebutuhan beragam profil nasabah sesuai dengan personanya,”   kata Vishal.

Menopang Perekonomian

Hadirnya digital bank diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital di  Indonesia. Perekonomian Indonesia sempat mengalami kontraksi tahun lalu sebesar  minus 2,07 persen dan berada di bawah Cina, Turki, dan Korea Selatan.

Airlangga Hartanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian membuka Katadata Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2021 menyatakan optimistis perekonomi nasional bisa membaik seiring dengan distribusi vaksin dan terkendalinya pandemi Covid-19. “Pemerintah optimistis ekonomi Indonesia diperkirakan akan kembali pulih di kisaran 4-5,5 persen pada  2021,” katanya. Terlebih lagi, Indonesia juga merupakan kontributor terbesar ekonomi digital di Asia Tenggara.

Menurut data Google, saat ini, pangsa ekonomi digital Indonesia mencapai US$40 miliar. Pada 2025, potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan naik menjadi US$133 miliar, menduduki peringkat pertama diatas Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Untuk mendukung peningkatan potensi ekonomi digital, pemerintah pun terus mendorong pembangunan awan data (cloud) ke Indonesia.

Dengan cloud, kata Airlangga, database di mana saja bisa diakses. Pemerintah juga mendukung pembangunan fasilitas infrastruktur digital lainnya, yaitu pengadaan jaringan 4G dan 5G di 9.113 desa/kelurahan. Layanan 5G bakal segera tersedia di Indonesia. “Untuk itu, pemerintah mendorong optik fiber yang terkoneksi dari barat ke timur,” ujarnya.

Senada dengan Airlangga, pada konferensi yang sama Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga menyampaikan bahwa pemerintah mendukung perkembangan digitalisasi di semua sektor “Opportunity-nya sudah terbuka, kami sudah punya tekad untuk melakukan digitalisasi di semua sektor,” katanya. Karena itu pemerintah saat ini sedang menyiapkan semua infrastruktur digitalnya di seluruh Indonesia, tiga tahun ini sudah hampir semua.

Mengenai digitalisasi di ranah perbankan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan Indonesia punya potensi besar dalam industri keuangan digital. Beberapa faktor pendukungnya antara lain tingkat penggunaan Internet sebesar 67 persen dan penetrasi smartphone sebesar 60 persen. Selain itu juga sebanyak 120 juta rakyat Indonesia kelas menengah harapan dan 83 juta penduduk Indonesia masih tergolong unbanked.

Wimboh juga menyebutkan transformasi digital di sektor jasa keuangan akan menjadi game changer  bagi penyedia aktivitas keuangan di masyarakat. OJK senantiasa memberi dukungan untuk mempercepat akselerasi transformasi digital.  Roadmap 2020-2025 akan diarahkan untuk memperkuat tata kelola dalam manajemen risiko terintegrasi, mendorong penggunaan IT sebagai game changer, mendorong terjadinya kerjasama penggunaan teknologi, “dan mendukung implementasi digital di sektor perbankan,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...