Harga Bitcoin Anjlok Setelah Cetak Rekor Tertinggi, Apa Penyebabnya?

Desy Setyowati
20 April 2021, 09:24
Harga Bitcoin Anjlok Setelah Sentuh Rekor, Apa Penyebabnya?
wikimedia.org
Ilustrasi bitcoin

Jason menilai, prospek bitcoin tetap cerah dalam jangka panjang, salah satu alasannya karena didukung bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBOC). “Didukung oleh pernyataan PBOC bahwa bitcoin muncul sebagai kelas aset yang dapat diinvestasikan," ujar dia.

Di satu sisi, penurunan harga bitcoin dinilai karena rumor bahwa Departemen Keuangan AS akan membuat peraturan anti-pencucian uang yang baru. Walaupun Bloomberg kemudian melaporkan, otoritas enggan mengomentari kabar ini.

Sebelumnya, ada spekulasi bahwa AS dan regulator lainnya akan memperkenalkan aturan yang lebih ketat terkait pertukaran kripto. Aturan ini berkaitan dengan pelaporan transaksi lintas batas, ambang batas, dan yang mencurigakan, serta kewajiban mengenal konsumen (know your costumer), atau bisnis pengiriman uang.

Profesor Universitas Swinburne sekaligus dekan penelitian digital Yang Xiang mengatakan, regulator benar jika menganggap bitcoin sebagai risiko pencucian uang. “Beberapa tahun yang lalu ketika ransomware terjadi secara global, penjahat dunia maya meminta tebusan dalam bitcoin,” katanya dikutip dari AFR, Senin (19/4).

“Jadi itu berarti mereka mencoba untuk menghindari penelusuan ke mana uang mengalir,” kata dia. “Saya pikir itulah sifat cryptocurrency. Ini berpotensi menjadi alasan pencucian uang karena secara teknis tidak ada cara untuk melacak dari mana uang itu berasal dan ke mana perginya.”

Pada 15 April, bank sentral Turki juga melarang cryptocurrency untuk pembayaran. Alasannya, mata uang kripto memiliki risiko seputar potensi kerugian dan kurangnya mekanisme pengawasan.

Begitu juga dengan India. Parlemen mengajukan undang-undang yang mengusulkan pelarangan cryptocurrency. Sedangkan pemerintah mengkaji peluncuran mata uang digital sendiri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...