Perusahaan Singapura Adgorithmics & Klaytn Rambah Pasar NFT Indonesia
Perusahaan teknologi asal Singapura, Adgorithmics dan Klaytn Foundation bekerja sama mengembangkan pemanfaatan non-fungible token atau NFT untuk sistem insentif e-commerce dan program loyalti pelanggan. Keduanya juga menggandeng MetaGachas.
Marketplace yang menggunakan skema itu yakni social commerce Tapao. Penjual dan pembeli akan bisa memperoleh NFT dari setiap transaksi. NFT ini kemudian dapat ditukar menjadi voucer atau promo khusus pada pembelian berikutnya.
Setiap NFT MetaGachas memiliki nilai yang berbeda. Ini bertujuan mendorong pembeli untuk terus bertransaksi dan mengumpulkan NFT sebanyak-banyaknya.
Pemegang NFT juga dapat menukarkannya dengan hadiah menarik, seperti ponsel pintar (smartphone), konsol game, dan laptop.
“Penggunaan unik MetaGachas membuktikan bahwa penggunaan NFT bisa memberikan manfaat dan menjadi solusi dari permasalahan di dunia nyata bagi pemiliknya, tidak terbatas pada manfaat abstrak seperti karya seni dan gim,” kata Head of Global Adoption di Klaytn Foundation David Shin dalam keterangan pers, Kamis (28/4).
“Dengan proyek pilot bersama Tapao, kami ingin membuktikan bahwa teknologi Web3 dapat menawarkan sejumlah manfaat menarik yang dapat dieksplorasi lebih jauh lagi,” tambah dia.
Klaytn Foundation merupakan platform blockchain publik yang dikembangkan oleh Kakao Corp, induk perusahaan Kakao Talk. Klaytn berekspansi dan bermitra dengan perusahaan global, termasuk Grup Salim di Indonesia melalui Innovation Factory.
Sebagai blockchain open-source, Klaytn menggabungkan fitur dari blockchain publik dan pribadi untuk menyediakan skala dan kecepatan bagi semua orang yang ingin memasuki metaverse.
Sedangkan MetaGachas adalah perusahaan teknologi smart contract yang memiliki spesialisasi dalam penciptaan program loyalitas pelanggan. Perusahaan ini menggunakan visual komodo sebagai karakter utama NFT, karena merupakan fauna ikonis khas Indonesia.
Adgorithmics merupakan perusahaan ‘growth engine’ untuk e-commerce yang memanfaatkan algoritme, teknologi Web3, dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
Platform Adgorithmics juga memungkinkan pengguna mengakses program loyalitas pelanggan berbasis NFT, pemasaran di media sosial, jaringan agen penjual, pembayaran terintegrasi, pergudangan, dan pengiriman barang.
“Biasanya program loyalitas hanya berbasis poin, namun di sini kami melakukan terobosan baru dengan menggunakan teknologi Web3 dan menjadikan NFT MetaGachas sebagai kartu keanggotaan sekaligus akses poin dan promo-promo spesial,” ujar CEO Adgorithmics Michael Kim.
“Pemanfaatan NFT MetaGachas dapat digunakan oleh toko online ataupun konvensional apapun yang ingin menambah keistimewaan dari program insentif dan loyalitas,” tambah dia.
Tapao, yang menggunakan skema loyalitas tersebut menggaet lebih dari 1.000 pemegang NFT. Marketplace ini juga mencatatkan ribuan pembelian di platform yang dilakukan menggunakan NFT.
Pemegang NFT akan mendapatkan diskon hingga 5%. Potongan harga bisa lebih tinggi lagi jika mereka memiliki set NFT ‘legendaris’.
Tapao pun berencana menghadirkan fitur komunitas Web3 yang bersifat Organisasi Otonom Terdesentralisasi atau Decentralized Autonomous Organization (DAO). Ini supaya para penjual (merchant), supplier, agen penjual, pelanggan hingga partner logistik dapat berpartisipasi.
“Kami juga terus bekerja sama dengan Klaytn dan pemain lain di ekosistem blockchain untuk mencapai hal ini,” ujar Direktur Tapao Indonesia Wilhendra Akmam.
MetaGachas juga akan dikembangkan untuk menambah utilitas seperti akses ke toko eksklusif, saling bertukar NFT, karya seni baru, atau memungkinkan toko online menambang NFT unik sendiri.
Sedangkan jenis NFT yang paling banyak dibeli di Indonesia yakni: