Mengenal Zipmex, Bursa Kripto Setop Sementara Penarikan Dana di RI
Bursa kripto Zipmex mengumumkan penghentian sementara penarikan dana untuk fiat dan aset, termasuk di Indonesia. Padahal, bursa ini sempat mencatatkan pertumbuhan dana kelola 10 kali lipat dan gencar melakukan promo.
Zipmex mengumumkan penghentian sementara penarikan dana untuk fiat dan aset pada kemarin (20/7). Dalam pengumumannya di media sosial, Zipmex menjelaskan beberapa faktor penyebab yakni gejolak pasar, rangkaian peristiwa ‘black swan’ atau ‘angsa hitam’ di industri, serta masalah keuangan yang menimpa rekanan mereka.
Black swan adalah peristiwa paling tak terduga yang memiliki kemungkinan maksimum terjadi di pasar kripto.
"Untuk mempertahankan integritas platform, kami akan menangguhkan sementara fitur penarikan dana hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Zipmex melalui akun Instagram, Rabu (20/7).
Katadata.co.id mengonfirmasi kembali penyebab detail keputusan Zipmex menangguhkan sementara penarikan dana. Namun, belum ada tanggapan.
Sedangkan keputusan penghentian sementara penarikan dana itu terjadi tidak lama setelah gagalnya akuisisi bursa kripto tersebut oleh Coinbase.
Coinbase mengajukan penawaran untuk mengakuisisi Zipmex pada awal kuartal I. Namun pada pada awal Juni, akuisisi terhadap bursa kripto asal Singapura itu gagal dilakukan.
Perusahaan dompet bitcoin asal Amerika Serikat (AS) itu hanya melakukan investasi strategis ke Zipmex dengan nominal yang tak diketahui jumlahnya.
Namun, Chief Executive Officer (Officer) sekaligus pendiri Zipmex Marcus Lim membantah bahwa penangguhan penarikan terjadi karena batalnya perusahaan diakuisisi oleh Coinbase.
Sumber Cointelegraph mengatakan bahwa permasalahan itu berkaitan dengan perusahaan pinjaman kripto asal Hong Kong Babel, serta perbedaan regulasi di Thailand dan Singapura.
Di Thailand, Zipmex dilarang keras menyentuh dana pelanggan. Namun di Singapura, mereka memiliki produk di bursa yang disebut zip-up bagi pengguna untuk memindahkan dana sesuai aturan untuk mendapatkan imbal hasil.
Di satu sisi, Zipmex dikabarkan menyalurkan dana ke Babel Finance demi mendapatkan imbal hasil atau yield. Akan tetapi, Babel menghentikan penarikan pada Juni karena tekanan likuiditas yang tak biasa.
Apa Itu Zipmex
Zipmex merupakan perusahaan teknologi yang bergerak di bidang bursa aset digital. Bursa kripto ini didirikan oleh Marcus Lim dan rekannya Akalarp Yimwilai pada 2018 di Singapura.
Kini, Zipmex beroperasi di empat negara yakni Indonesia, Thailand, Singapura, dan Australia. Perusahaan beroperasi sesuai dengan regulasi yang ada di masing-masing yurisdiksi.
Di Indonesia, Zipmex terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dengan nama PT Zipmex Exchange Indonesia.
Bursa itu menyediakan akses ke berbagai layanan keuangan, termasuk pembayaran digital, pertukaran, dan simpanan berbunga.
Tahun lalu, Zipmex memfasilitasi volume transaksi lebih dari US$ 1 miliar. Di Thailand, perusahaan membukukan pertumbuhan lima kali lipat dalam hal akuisisi pelanggan. Sedangkan volume transaksi dan dana kelolaan tumbuh 10 kali lipat.
Pada 2019, Zipmex mendapatkan pendanaan pra-seri A US$ 3 juta dari Infinity Blockchain Holdings, Singapura. Kemudian, meraih pendanaan seri A dari Jump Capital US$ 6 juta tahun lalu.
Zipmex juga tercatat gencar melakukan promo. Bulan lalu, Zipmex membebaskan biaya trading (trading fee) untuk transaksi pembelian bitcoin.
Zipmex memberikan fasilitas bebas biaya trading bitcoin untuk membantu pasar dan pelanggan, serta mendorong sentimen positif di tengah koreksi pasar aset kripto.
“Kami memahami terjadinya peningkatan kekhawatiran para investor aset kripto dan investasi secara keseluruhan di tengah kekhawatiran akan ancaman resesi belakangan ini," kata Head of Growth Zipmex Indonesia Siska Lestari dalam siaran pers bulan lalu (27/7).
Zipmex juga memfasilitasi pembelian Lamborghini menggunakan mata uang kripto (cryptocurrency) seperti bitcoin. Layanan ini diklaim yang pertama di Asia.
(BACA JUGA: 'Musim Dingin' Kripto Tahun Ini Beda dengan 2017, Lebih Berbahaya?)
Salah satu pengguna yang membeli Lamborghini menggunakan aplikasi Zipmex yakni Jo Chirawat. Warga Thailand ini membayar uang muka dalam bentuk bitcoin kepada Huracán EVO RWD 2021 di Renazzo Motor Co. Ltd, Bangkok.
“Ini tonggak bersejarah bagi Zipmex, Renazzo Motor, dan sistem pembayaran aset kripto di Asia Tenggara,” kata CEO Zipmex Marcus Lim dalam siaran pers, tahun lalu (29/4).
Renazzo Motor menerima pembayaran menggunakan dua jenis aset kripto yakni bitcoin (BTC) dan USD Tether (USDT), serta token Zipmex (ZMT). Ini melalui jaringan pembayaran kripto milik Zipmex, yakni ZipSpend.
Bursa aset digital tersebut memang bermitra dengan Renazzo Motor untuk memperluas layanan pembayaran kripto di Asia Tenggara. Zipmex juga memperkuat daftar toko atau pedagang di Thailand yang terintegrasi dengan ZipSpend.
Selain itu, Zipmex meluncurkan token sendiri yaitu ZMT. Berdasarkan data CoinMarketCap, harganya anjlok 31,14% dalam 24 jam terakhir menjadi US$ 0,393.