Ratu Maxima dari Belanda Puji India, Brasil, RI soal Bansos Digital
Istri Raja Belanda Willem-Alexander, Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti memuji Brasil, India, dan Indonesia soal penggunaan pembayaran digital dalam memberikan bantuan sosial atau bansos selama pandemi corona.
Indonesia menerapkan Kartu Prakerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan/atau yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Bansos Kartu Prakerja disalurkan melalui platform teknologi finansial (fintech). “Fintech mendukung lebih dari 11 juta penerima manfaat, termasuk membangun keterampilan mereka untuk memulai bisnis atau mencari pekerjaan,” kata Ratu Máxima dalam acara G20 secara virtual, Senin (14/11).
Selain itu, fintech di Indonesia menciptakan ekosistem digital bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat. Caranya, dengan menyediakan layanan pembayaran, manajemen inventaris, pemasaran hingga pinjaman online.
Kemudian pemerintah Brasil memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak pandemi corona melalui platform digital. “Dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Ratu Maxima.
Langkah tersebut membuat masyarakat rentan memiliki akses ke layanan keuangan, sehingga mendorong inklusi finansial. Ia berharap peningkatan ini dibarengi dengan menggencarkan edukasi dan tata kelola bagi warga kurang mampu, agar dapat memaksimalkan manfaat dari layanan keuangan digital.
Ia juga memuji langkah pemerintah India yang menjadikan kartu tanda penduduk (KTP) sebagai sarana pembayaran dan akun agregator. India pun meningkatkan anggaran untuk kartu identitas berbasis biometrik guna mendukung kebijakan ini.
Namun ia juga menegaskan bahwa penggunaan layanan keuangan digital harus didukung dengan literasi digital yang masif, peningkatan keamanan data pribadi, serta infrastrukturnya.
Hal itu guna memastikan masyarakat tidak dirugikan dari maraknya kejahatan siber.
Selain itu, ia mendorong kerja sama pemerintah dengan swasta untuk mendorong inklusi finansial, keamanan data, serta meningkatkan keterampilan masyarakat rentan agar lebih berdaya saing.
“Ini akan membutuhkan tindakan dari semua pemangku kepentingan, terutama banyak pemimpin di bidang bisnis dan keuangan di sini hari ini, dari negara-negara G20 yang hadir di Indonesia dan di seluruh dunia,” ujar Ratu Máxima.