Bisnis Ponsel Melorot, Huawei Beralih ke Cloud, AI, dan Ternak Babi

Fahmi Ahmad Burhan
22 Februari 2021, 11:45
Bisnis Ponsel Melorot, Huawei Beralih ke Cloud, AI, dan Ternak Babi
123RF.com
Ilustrasi Huawei

Huawei juga gencar mengembangkan teknologi AI. Pengembangan dilakukan mengacu pada keperluan umum berdasarkan standar industri.

“Pengembangan sistem etika dan tata kelola seputar teknologi yang muncul harus dilakukan melalui proses yang penuh kesadaran,” ujar juru bicara Huawei akhir tahun lalu (14/12/2020).

Pengembangan layanan cloud, AI, dan teknologi untuk peternakan babi dilakukan oleh Huawei di tengah merosotnya penjualan ponsel imbas sanksi AS dan pandemi corona. Data Counterpoint menunjukkan bahwa pengiriman ponsel Huawei turun 41% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 33 juta pada kuartal IV 2020.

Jumlah tersebut di bawah Xiaomi (43 juta), OPPO (34 juta), dan Vivo (33 juta). "Jumlah pengiriman ponsel Huawei secara dramatis surut di sebagian besar pasar sebagai akibat dari sanksi AS," kata analis di Canalys Research Amber Liu laporan, dikutip dari CNBC Internasional, Januari lalu (28/1).

Lembaga riset TrendForce pun memperkirakan, pangsa pasar smartphone Huawei turun ke posisi ketujuh pada 2021. Ini artinya raksasa teknologi Tiongkok itu diprediksi kalah dari Samsung, Apple, Xiaomi, OPPO, Vivo, dan Realme. 

"Keenam produsen ponsel itu diramal menguasai 80% pangsa pasar secara global pada 2021," demikian isi laporan, dikutip dari South China Morning Post, Januari lalu (5/1).

Huawei masuk daftar hitam (blacklist) perdagangan AS sejak Mei 2019. Pemerintah Negeri Paman Sam melarang korporasi bekerja sama dengan Huawei, tanpa izin.

Alhasil, Google tidak dapat bermitra dengan Huawei. Perangkat Huawei pun tidak didukung sistem operasi (operating system/OS) Android maupun Google Mobile Services (GMS) seperti Gmail, YouTube, dan lainnya.

AS juga memblokir 152 afiliasi semikonduktor Huawei per Agustus 2020. Huawei pun kesulitan mendapatkan komponen untuk bisnis smartphone-nya. Perusahaan juga terpaksa menyetop produksi cip, termasuk prosesor andalannya Kirin sejak September tahun lalu.

Imbas kondisi tersebut, Huawei disebut-sebut memangkas produksi smartphone lebih dari 60% tahun ini. Sumber di pemasok mengatakan, raksasa teknologi itu berencana hanya memesan komponen untuk 70 juta hingga 80 unit. Jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar 189 juta.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...