Huawei Akan Rilis HP Canggih P70 meski Diawasi Ketat Amerika
Pada 2019, Amerika melarang perusahaan lokal menjual perangkat lunak alias software dan peralatan ke Huawei. Selain itu, membatasi pembuat cip atau chip internasional yang menggunakan teknologi buatan AS untuk bermitra dengan Huawei.
Kebijakan itu membuat Huawei menyetop produksi cip pada pertengahan 2020.
Hampir lima tahun setelah pengenaan sanksi oleh Amerika, Huawei kini berhasil meluncurkan Huawei Mate 60 Pro. Ponsel 5G ini memiliki cip Kirin 9000s dengan prosesor 7 nanometer, yang membuat gawai merespons perintah dengan lebih cepat.
Huawei tidak memerinci cip tersebut di laman resmi. Namun perusahaan konsultan TechInsights melaporkan, cip pada Huawei Mate 60 Pro merupakan buatan SMIC Cina.
SMIC, yang sebagian merupakan perusahaan milik negara Cina, termasuk dalam korporasi yang dibatasi perdagangannya oleh Amerika pada 2020.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Selasa (5/9), bahwa Amerika akan menyelidiki hal itu.
“Amerika memerlukan informasi lebih lanjut tentang karakter dan komposisi (Huawei Mate 60 Pro) untuk menentukan apakah pihak-pihak tersebut dapat mengabaikan pembatasan ekspor semikonduktor AS untuk membuat cip baru,” kata Sullivan dikutip dari CNN Internasional, pada September (5/9).
“Amerika harus melanjutkan serangkaian pembatasan teknologi yang bersifat ‘halaman kecil, pagar tinggi’ yang berfokus secara sempit pada masalah keamanan nasional. Apa pun hasilnya,” Sullivan menambahkan.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Firma Riset Pasar ABI Research David McQueen. “Meskipun akses ke 5G untuk chipset adalah satu hal, saya tidak yakin bagaimana perusahaan berhasil menyediakan semua komponen lain yang diperlukan untuk HP 5G, seperti power amp, sakelar, dan filter,” ujarnya.
Cina memang menguasai pasar semikonduktor selama 2021. Rinciannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:
Meski begitu, menurutnya kemampuan Huawei meluncurkan Huawei Mate 60 Pro bertenaga cip canggih menjadi kegembiraan massal bagi Cina. Sebab ini menandakan Huawei berjuang kembali untuk memasuki pasar ponsel pintar alias smartphone.
