Imbas Work from Home, Trafik Internet Telkomsel hingga XL Melonjak

Cindy Mutia Annur
Oleh Cindy Mutia Annur - Fahmi Ahmad Burhan
19 Maret 2020, 12:34
Imbas Work from Home, Trafik Internet Telkomsel hingga XL Melonjak
instagram/@smindrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani menggunakan aplikasi conference call saat menerapkan kerja dari rumah alias work from home.

(Baca: 8 Aplikasi untuk Work From Home Panen Transaksi saat Pandemi Corona)

Hal serupa dirasakan oleh XL Axiata. “Peningkatan trafik mulai terlihat seiring terus meningkatnya pembicaraan mengenai wabah virus corona di Indonesia dalam beberapa hari terakhir,” kata Plt Chief Teknologi Officer XL Axiata I Gede Darmayusa.

Penyebabnya, tingkat peramban (browsing) melalui Google, penggunaan Whatsapp, Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya juga meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Ia pun memperkirakan trafik meningkat hingga 10-15%.

Meski begitu, ia memastikan kapasitas jaringan XL Axiata masih bisa melayani kenaikan trafik. “Kami akan terus memantau perkembangan yang ada terkait dinamika masyarakat yang menerapkan work from home dan belajar di rumah,” kata Gede. 

Aplikasi-aplikasi yang Terdampak Pandemi Corona

Melonjaknya trafik internet sejalan dengan meningkatnya jumlah unduhan beberapa aplikasi. Berdasarkan riset perusahaan pemasaran mobile AppsFlyer, unduhan aplikasi makanan dan minuman (food and beverage/f&b) meningkat.

(Baca: Ada Virus Corona, Pemesanan ke Luar Negeri Tiket.com Anjlok 52% )

Sedangkan unduhan aplikasi perjalanan, gim, dan e-commerce di Indonesia turun pada periode 1 Februari hingga 2 Maret 2020. Meski begitu, tingkat penggunaannya (usecase) meningkat. Hanya aplikasi perjalanan yang penggunaannya menurun.

"Melihat dampak awal dari covid-19 terhadap pasar aplikasi mobile Indonesia, tidak mengejutkan apabila kategori perjalanan mengalami perubahan signifikan," kata Managing Director and President AppsFlyer APAC Ronen Mense dalam siaran pers.

Kategori aplikasiPetumbuhan unduhanPertumbuhan penggunaan
Gim-12%11%
Makanan dan minuman23%17%
Belanja-8%6%
Perjalanan (booking)-16%-2%

Menurunnya unduhan aplikasi kategori perjalanan seiring diberlakukannya pembatasan keluar masuk warga oleh pemerintah. Kebijakan ini dilakukan guna menekan penyebaran virus corona.

(Baca: IHSG Anjlok Imbas Corona, Transaksi Aplikasi Investasi Justru Melonjak)

AppsFlyer menyarankan para aplikator mengukur secara optimal dampak pandemi corona. "Mereka yang mampu merespons dengan baik akan dapat berkembang di waktu krisis," kata Ronen. 

Riset tersebut dilakukan di India, Tiongkok, Jepang, dan Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap kurang lebih 100 aplikasi mobile di setiap negara selama dua periode yakni 1-31 Januari dan 1 Februari sampai 2 Maret.

Meski demikian, AppsFlyer menilai pasar aplikasi di Asia Pasifik termasuk di Indonesia sangat potensial. AppsFlyer memprediksikan pasar aplikasi di Asia Pasifik tumbuh 27% secara tahunan hingga 2022.

(Baca: Ruangguru, Zenius dan Quipper Beri Layanan Belajar Gratis Efek Corona)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...