Siasat Gojek & Grab Cegah Penularan Corona Lewat GoFood & GrabFood
Di beberapa negara, pesan-antar makanan menjadi salah satu layanan yang terdampak pandemi corona. Di Indonesia, Gojek dan Grab menyiapkan strategi guna meminimalkan penyebaran virus corona saat memesan GoFood dan GrabFood.
Decacorn asal Singapura menerapkan skema pemesanan tanpa kontak untuk layanan logistik, GrabExpress dan pesan-antar makanan, GrabFood. Skemanya yakni pesanan diletakan di luar pintu atau lokasi tertentu seperti resepsionis Gedung, jika diizinkan oleh manajemen gedung yang bersangkutan.
Mitra akan memberitahu pelanggan saat tiba di lokasi pengantaran dan meletakkan pesanan, lalu menunggu untuk diambil. Namun, mitra tetap menjaga jarak dua meter dengan konsumen.
(Baca: Corona Mewabah, Gojek & Grab Beri Pengemudi Bantuan Keuangan & Masker)
Grab juga menyarankan konsumen memilih pembayaran non-tunai. Jika menggunakan uang tunai, pelanggan dapat meletakkannya di dalam amplop.
“Kami telah menempatkan berbagai upaya pencegahan tambahan serta paket dukungan untuk melindungi kesehatan, kesejahteraan dan keberlangsungan hidup mitra pengemudi, pengantaran dan merchant,” kata Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam siaran pers, Rabu (18/3).
Selain itu, seluruh staf mitra penjual (merchant) di gerai GrabKitchen di Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Medan akan dicek suhu tubuhnya setiap hari sebelum mulai bekerja. Begitu juga dengan mitra pengemudi yang mengantar pesanan.
(Baca: Driver Rentan Tertular Corona, Gojek Siapkan Skema Bantuan Pendapatan)
Mitra pengemudi juga diimbau untuk rajin mencuci tangan dan membersihkan tas GrabFood dengan cairan desinfektan secara berkala. Selain itu, menerapkan metode pengantaran tanpa kontak setiap waktu.
Hal senada diterapkan oleh Gojek. Decacorn Tanah Air ini menerapkan contactless delivery lewat layanan GoFood, sehingga makanan diantar dengan meminimalkan kontak langsung. Inovasinya berupa tambahan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat di dalam pesanan GoFood antara pelanggan dan mitra pengemudi.
Sejak pekan lalu (12/3), Gojek meluncurkan serangkaian pedoman food safety kepada mitra penjual, termasuk inisiatif baru yaitu Kartu Penanda Suhu Tubuh. Kartu itu berisi informasi mengenai suhu tubuh dari pihak yang menangani makanan yang dipesan. Mereka yakni karyawan merchant yang memasak, yang menyiapkan makanan, serta mitra pengemudi yang mengantar makanan.
(Baca: Corona Menular via Helm, Asosiasi Ojol Minta Protokol ke Gojek & Grab)
Hal itu bertujuan untuk memastikan keamanan dan menjaga agar makanan tetap higienis hingga di tangan pelanggan. “Berbagai media juga digunakan untuk edukasi, mengampanyekan praktik hidup sehat, serta meningkatkan kewaspadaan pencegahan penyebaran covid-19,” kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam siaran pers.
Gojek juga memberlakukan penonaktifan sementara akun mitra yang sedang diobservasi terkait virus corona. Nonaktif akun berlaku hingga adanya konfirmasi tes kesehatan dari pemerintah.
Selain itu, tersedia tim yang membantu mitra terhubung dengan rumah sakit atau otoritas kesehatan, jika memiliki isu terkait virus corona. Tim tersebut bekerja 24 jam.
(Baca: Cegah Corona, Pegawai Gojek, Grab, OVO & Tokopedia Juga Kerja di Rumah)