Kominfo Gandeng Badan Sandi Negara Usut Kasus Peretasan Whatsapp

Agustiyanti
7 November 2019, 15:37
whatsapp
PXHERE.COM
Ilustrasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika belum menemukan kasus peretasan whatsapp yang terjadi di beberapa negara, menimpa pengguna di Indonesia.

"Kami sedang memasukkan tuntutan terhadap NSO Group di Amerika Serikat. Tidak bisa menjelaskan secara rinci. Yang jelas, kami menghormati privasi setiap orang di seluruh dunia," kata Direktur Kebijakan WhatsApp Asia Pasifik, Clair Deevy di kantor Kominfo.

(Baca: Tak Ingin Diblokir, Facebook Hingga Whatsapp Wajib Daftar ke Kominfo)

NSO Group diduga membuat spyware yang disusupkan ke server WhatsApp untuk meretas pengguna terutama dari negara-negara yang berhubungan dengan Amerika Serikat.

Dikutip dari Reuters, peretasan ini berdampak pada 1.400 pengguna di berbagai negara, antara lain AS, Bahrain, Uni Emirat Arab, India, Pakistan dan Meksiko.

Peretasan ini diduga menargetkan pejabat senior pemerintahan. India menyatakan korban peretasan di negara mereka adalah jurnalis, pengacara, akademisi dan pembela komunitas Dalit.

Sejumlah media sebelumnya memberitakan peretas menggunakan nomor asal Indonesia dalam kasus ini.

Saat ini, Whatsaap merupakan aplikasi pengirim pesan dengan pengguna terbanyak di Indonesia. Jumlah penggunanya hingga April 2019, mencapai 1,6 miliar pengguna seperti terlihat dalam databooks di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Antara, Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...