Terkendala Modal, Wirausaha Perempuan Sulit Berkembang

Cindy Mutia Annur
5 Maret 2019, 21:11
IIW
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Marlisa Soepeno dalam acara Katadata Forum X Investing in Women yang mengangkat tema “Scaling Up Women Enterprenuers” di JW Marriot Hotel, Mega Kuningan, Jakarta (5/3). Diskusi akan dipandu oleh Marlisa Soepeno (Owner of Manessa Ethnic). Hadir pula sebagai pembicara Hayuning Sumbadra, Owner of ADRAWORLD, Batin and Untukmu, Dian Wulandari, Co-Founder of Instellar dan Dondi Hananto, Partner of Patamar Capital.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatat perempuan yang menjadi wirausaha mencapai 14,3 juta di Indonesia pada 2018. Dari jumlah tersebut, rerata perempuan kesulitan mendapat permodalan.

Chief Operating Officer (COO) Katadata Ade Wahyudi mengatakan ketiadaan modal membuat wirausaha perempuan sulit mengembangkan usahanya. Selain modal, wirausaha perempuan menghadapi persoalan akses untuk mengembangkan keterampilan dan produk.

Padahal Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, wirausaha perempuan berkontribusi 9,1% terjadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2018. “UMKM perempuan banyak menghadapi tantangan dalam scaling up,” kata Ade dalam diskusi Katadata Forum bertajuk ‘Scaling Up Women Entrepreneurs’ di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (5/3).

Hal ini diamini oleh Co-Founder Instellar Dian Wulandari. Dian menyebutkan, ada tiga tantangan yang dihadapi perempuan guna meningkatkan usahanya. Pertama, minimnya akses terkait pengetahuan dalam berwirausaha. Kedua, sulitnya akses permodalan.

Ketiga, kurangnya rasa percaya diri perempuan dalam berusaha. “Kalau tidak ada kemampuan dan rasa percaya diri, lantas bagaimana bisa berkembang?” ujar Dian. 

(Baca: Potensi Besar Layanan Keuangan untuk Kaum Perempuan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...