LIPI: 60% Anak Muda Akses Berita Politik Lewat Media Sosial

Desy Setyowati
18 Juli 2018, 14:04
Facebook
Katadata

"Kalangan muda punya optimisme terhadap demokrasi. Hanya bagaimana mereka dianggap penting dan keluhannya didengar oleh pemerintah ke depan," ujarnya. Adapun survei ini dilakukan LIPI terhadap 2.100 responden yang tersebar di Indonesia.

Karena itu, ia mengimbau pemilih muda untuk melakukan verifikasi atas informasi yang ditemukan. Utamanya, pemilih muda harus membaca berita politik melalui media resmi baik surat kabar ataupun elektronik.

(Baca juga: Johan Budi Masuk Daftar Caleg DPR dari PDIP untuk Dapil Jawa Timur)

Founder and Executive Director Youth Initiative for Political Participation Neildeva Despandya Putri menambahkan, selama ini pemilih muda hanya dijadikan objek suara dalam pemilu. Sementara, agenda pemilih muda paling jarang diperjuangkan lewat jalur politik. Salah satu penyebab adalah minimnya figur politik muda di bawah 30 tahun.

Menurutnya perlu ada wadah partisipasi informal politik di Indonesia, supaya generasi muda lebih berminat. "Edukasi politik juga harus menyesuaikan dengan budaya anak muda, misalnya, menggunakan skema crowdfunding, media sosial, dan lainnya," kata dia.

Pada kesempatan itu, siswa SMAN 3 Bogor Ramadan (16 tahun) menyampaikan, ia tertarik dengan politik jika kontennya berhubungan kehidupan sehari-hari seperti harga bahan makanan, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan yang lainnya. "Saya ingin harga-harga bahan makanan dan sekolah itu murah. Untuk kepentingan itu, saya mau berpartisipasi," ujarnya.

Sementara siswi SMAN 31 Jakarta Timur Rastian Apriliyani (16 tahun) mengeluhkan, media sosial yang penuh dengan informasi hoax. Hal itu lantas membingungkan pemilih muda, termasuk dirinya dalam menentukan pilihan.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami