Kenapa Go-Jek Mendahulukan Vietnam dan Thailand Ketimbang Singapura?

Desy Setyowati
26 Juni 2018, 16:24
Go-Jek
Arief Kamaludin|KATADATA
Pengemudi ojek Go-Jek tengah menunggu penumpang yang hendak diantar ke tujuannya di Jakarta.

Berkaca dari kacamata konsumen, menurutnya Go-Jek memiliki peluang yang baik. "Namun, supaya perusahaan Indonesia berhasil di pasar seperti Singapura, penawarannya perlu disesuaikan karena gaya hidup dan pilihan konsumennya berbeda," ujarnya.

(Baca juga: Beda Kongsi Toyota Investasi ke Grab sedangkan Astra Suntik Go-Jek)

Toh, Go-Jek sudah membuka kantor di Singapura sejak awal 2018. Vice President Data Science Go-Jek Misrab Faizullah-Khan mengatakan, pendirian kantor tersebut bertujuan untuk penelitian data yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem. "Hal ini termasuk untuk mengelola kenaikan tarif di waktu ramai (surge pricing)," kata dia dikutip dari Straits Times, Selasa (19/6) lalu.

Go-Jek sendiri belum mengumumkan detail jadwal untuk rencana ekspansinya ke Asia Tenggara. Yang sudah pasti, Go-Jek akan memperkenalkan brand baru: Go-Viet untuk Vietnam dan Get untuk Thailand.

Keduanya akan dikelola oleh tim manajemen sekaligus pendiri lokal, dengan didukung keahlian, teknologi, serta investasi dari Go-Jek. "Kami percaya masing-masing tim lokal memiliki pengetahuan dan keahlian untuk memastikan kesuksesan bisnis di Vietnam dan Thailand," kata CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam siaran persnya, Senin (25/6).

(Baca juga: Valuasi Go-Jek Dekati Grab yang Telah Beroperasi di 8 Negara)

Di Vietnam, Go-Viet akan memasuki tahap uji coba pada Juli 2018 dan beroperasi sebulan setelahnya. Selanjutnya, Go-Jek akan menjalankan uji coba dan operasional di Thailand. Proses tersebut ditargetkan berjalan sebelum akhir 2018.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Pingit Aria
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...