Pengguna Uang Elektronik Masih Harapkan Diskon
Gencarnya program sosialisasi yang dilakukan oleh penerbit uang elektronik ternyata belum cukup menarik pengguna untuk bertransaksi di pasar dan kedai-kedai tradisional. Pembeli masih lebih suka bertransaksi tunai karena beberapa alasan.
Di Pasar Modern Bintaro Sektor 9 misalnya, beberapa pedagang mulai meninggalkan uang elektronik TCash yang gencar disosialisasikan sejak tahun lalu. Tanpa promo berupa potongan harga, mayoritas pengguna memilih bertransaksi secara tunai.
Sofian, salah seorang pedagang sayur di pasar tersebut berhenti menawarkan pembayaran menggunakan TCash sekitar tiga bulan lalu. Ia beralasan, kebanyakan pengguna tidak memiliki saldo TCash yang cukup untuk bertransaksi. "Sudah tidak ada diskon lagi, orang-orang balik pakai tunai lagi," ujarnya kepada Katadata, Senin (14/5).
Seingatnya, pengguna TCash cukup banyak di awal kehadirannya di Pasar Modern Bintaro Sektor 9 pada pertengahan 2017 lalu. Dalam sehari, setidaknya 2-5 orang dari 10-15 pembeli membayar dengan TCash. Belakangan penggunanya berkurang, bahkan hampir tak ada.
(Baca juga: Penerbit Uang Elektronik Lokal Dukung BI Batasi Kepemilikan Asing)
Nanu, pedagang tempe dan bakso di lokasi yang sama menyatakan hal senada. "Sekarang hampir tidak ada sama sekali," ujar dia. Ia menduga, minat pembeli untuk bertransaksi menggunakan TCash berkurang karena tidak ada lagi potongan harga.
Padahal, ia mengakui transaksi menggunakan kode respon cepat atau Quick Response (QR) Code TCash sudah lebih cepat dibanding dulu, saat menggunakan stiker berteknologi Near Field Communication (NFC). "Dulu sinyalnya susah. Lama," kata Nanu.