Orang Terkaya di Dunia Dikritik Konsumen soal Kematian George Floyd
Konsumen Amazon protes karena perusahaan memajang pesan solidaritas Black Lives Matter terkait kematian warga kulit hitam, George Floyd di platform. Protes ini ditanggapi langsung oleh CEO Amazon Jeff Bezos, yang merupakan orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes.
“Sikap saya tidak akan berubah,” kata Bezos, membalas pesan elektronik (email) konsumen tersebut. Bezos pun mengunggah tangkapan layar (screenshot) percakapannya dengan pelanggan di akun Instagram-nya @jeffbezos, akhir pekan lalu (6/6).
Amazon memajang pesan dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter di platform sejak akhir pekan lalu (5/6). Rupanya, langkah tersebut tak didukung sebagian pelanggan.
(Baca: Facebook, Intel, hingga YouTube Donasi Rp 283 M untuk Lawan Rasisme)
Dalam tangkapan layar yang diunggah Bezos, seorang pelanggan mengatakan bahwa pesan tersebut mengganggu dan bersifat ofensif. Konsumen itu juga menulis dengan huruf kapital, “all lives matter”.
Pesan tersebut juga dibalas langsung oleh Bezos. “Aku tidak harus setuju denganmu," jawab Bezos.
Ia menjelaskan bahwa mendukung gerakan Black Lives Matter bukan berarti nyawa lain tidak berharga. “Persoalan orang kulit hitam berbicara tentang rasisme dan risiko tidak proporsional yang dihadapi orang kulit hitam dalam sistem penegakan hukum dan keadilan,” ujar Bezos kepada pelanggan, melalui email.
(Baca: Karyawan Terinfeksi Corona, Amazon Digugat soal Kondisi Kerja )
Ia mengatakan, dirinya tidak pernah khawatir bahwa putranya yang merupakan warga berkulit putih, suatu saat akan meninggal dunia karena ditahan polisi. Hal berbeda justru dirasakan warga kulit hitam.
Sebagaimana diketahui, George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata, meninggal dunia setelah lehernya ditekan menggunakan lutut oleh polisi Minneapolis. Hal ini mendorong protes warga di banyak wilayah di Amerika Serikat (AS).
"Saya ingin Anda tahu bahwa saya mendukung gerakan yang kita lihat di sekitar kita, dan sikap saya tidak akan berubah," kata Bezos.
Amazon pun memberikan donasi US$ 10 juta atau sekitar Rp 140 miliar untuk organisasi yang memperjuangkan keadilan sosial. (Baca: Kerusuhan di AS, Semprotan Merica-Pistol Listrik Laris Manis di Amazon)