Alibaba Janji Dorong Daya Saing Pekerja Indonesia Lewat Dua Cara

Cindy Mutia Annur
14 Juli 2020, 12:59
Alibaba Janji Dorong Daya Saing Pekerja Indonesia Lewat Dua Cara
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.
Ilustrasi, pekerja memproduksi bubuk rempah olahan di Pusat Saintifikasi dan Pelayanan Jamu (PSPJ) Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (6/7/2020).

Daya saing tenaga kerja Indonesia tertinggal dibandingkan negara ASEAN lainnya. Alibaba menawarkan dua cara untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan pekerja, khususnya di bidang teknologi.

Pertama, perusahaan bakal menggaet mitra lokal untuk mendorong adopsi kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI). “Kami selalu melihat peluang ini untuk memberikan produk, praktik, dan layanan terbaik dari solusi,” ujar Vice President of Alibaba Group, Senior Fellow of the Computing Platform BU Alibaba Cloud Intelligence USA Yangqing Jia saat konferensi pers, kemarin (13/7).

Alibaba memang sudah merambah Indonesia dengan menyediakan teknologi, seperti komputasi awan (cloud). Perusahaan asal Tiongkok ini sudah membangun dua pusat data (data center) di Tanah Air. Fasilitas ketiga rencananya akan dibangun pada tahun depan.

(Baca: Peringkat Daya Saing Indonesia Turun, Makin Tertinggal dari Malaysia)

Saat ini, Alibaba Cloud telah menggaet 100 lebih mitra lokal seperti Indosat, Telkom Indonesia, Indonet, dan ViBiCloud. Startup seperti Ruangguru, Investree, Akulaku dan Kopi Kenangan pun menggunakan layanannya.

Cara kedua, mengadakan program pelatihan untuk membantu talenta digital Indonesia. Utamanya, mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) agar lebih memahami penggunaan teknologi seperti cloud, big data, dan AI.

"Penggunaan big data dan AI bisa mempermudah pekerjaan. Alibaba telah mempelajari bagaimana trennya," ujar Head of Solutions Architect, Alibaba Cloud Indonesia Max Meiden Dasuki.

(Baca: Alibaba Ramal Makin Banyak Perusahaan RI Investasi Jumbo Teknologi AI)

Tahun ini, Alibaba pun menggaet sejumlah universitas di Indonesia melalui inisiatif Digital Talent Empowerment Program. Program ini untuk meningkatkan pengetahuan SDM terkait cloud dan teknologi lain. Setidaknya, ada 2.000 mahasiswa dari dua universitas yang mengikuti pelatihan.

Kedua cara itu diharapkan bisa meningkatkan keterampilan dan keahlian pekerja Indonesia terkait teknologi. Apalagi, berdasarkan penelitian Institute for Management Development (IMD), daya saing tenaga kerja Indonesia tertinggal dibandingkan sejumlah negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

(Baca: Marak PHK, Startup Tetap Incar 10 Jenis Pekerjaan Ini saat Pandemi)

Secara global, Indonesia berada di peringkat 47 dari 63 negara. Hal ini juga dapat dilihat pada Infografik di bawah ini:

infografik daya saing tenaga kerja Indonesia
infografik daya saing tenaga kerja Indonesia (Katadata)

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...