Investor Ingatkan Startup agar Waspadai Dampak Corona Terhadap Bisnis

Fahmi Ahmad Burhan
9 Maret 2020, 15:19
startup, virus corona, dampak virus corona
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi pameran startup. Bisnis startup harus bersiap mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi akibat virus corona.

Startup lainnya, seperti penyedia jasa akomodasi Airbnb Inc bahkan mengalami penurunan kinerja bisnis sekitar 80% di Tiongkok karena pelanggan membatalkan pemesanan selama wabah.

Seperti dilansir CNBC International, Sequoia menyarankan startup untuk mempertimbangkan pengurangan jumlah pegawai dan lebih berhemat dengan pengeluaran pemasaran untuk antisipasi dampak virus corona.

(Baca: Corona Mewabah, Startup Kesehatan Diramal Makin Diminati Investor)

Meski demikian, tidak semua startup akan terkena dampak negatif. Paling besar dampak negatif akan dirasakan oleh startup pariwisata dan akomodasi.

Dampak Corona Terhadap Startup Indonesia

Di Indonesia, dampak negatif dari wabah virus corona pada investasi startup diprediksi terjadi pada bisnis berbagi tumpangan (ride hailing) hingga e-commerce. Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengatakan, masyarakat akan lebih berhati-hati membeli barang melalui platform online maupun menggunakan transportasi umum.

Kondisi itu akan berpengaruh terhadap operasional startup berbagi tumpangan seperti Gojek dan Grab, juga e-commerce. Apalagi, pertumbuhan ekonomi diprediksi melambat akibat virus corona yang mewabah di banyak negara.

"Artinya, ada kemungkinan gross merchandise value (GMV) sedikit terimbas dan membuat investor ingin tahu alasan itu turun. Apa karena virus corona atau (startup) tidak diterima oleh pasar," ujar Ignatius kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu.

Meski begitu, menurutnya startup skala besar seperti Gojek dan Tokopedia tidak akan terlalu terdampak virus corona. Sebab, transaksinya sudah terukur.

Sedangkan, startup yang masih baru dianggap belum terbukti kinerjanya, maka investor akan meninjau lebih lanjut terkait GMV-nya. "Secara keseluruhan, pastinya (virus corona) bakal berimbas ke investasi ke startup," ujarnya.

(Baca: Atasi Video Prank dan Hoaks Virus Corona, WHO Buat Akun TikTok)

Di sisi lain, Ignatius menilai, layanan startup di sektor kesehatan akan semakin sering digunakan di tengah wabah virus corona. Karena itu, transaksinya bakal meningkat.

"Ketika ada orang yang sakit flu sedikit, lalu khawatir dan panik karena mengira terinfeksi virus corona, mereka langsung bertanya ke dokter melalui aplikasi tersebut," kata Ignatius. Di Indonesia, ada beberapa startup kesehatan seperti Halodoc, Alodokter, Prixa, GoApotik, dan lainnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...