Antisipasi Kasus WeWork, Investor Cermati Siasat ‘Bakar Uang’ Startup

Cindy Mutia Annur
18 November 2019, 14:51
antisipasi persoalan seperti wework, investor mulai cermati strategi 'bakar uang' oleh startup
instagram/@wework
Ilustrasi, WeWork. Analis menilai kegagalan WeWork melantai di bursa saham bisa menjadi sinyal berakhirnya investasi jor-joran di startup yang merugi namun gencar \'bakar uang\'.

(Baca: Kasus WeWork Sinyal Berakhirnya Startup Rugi yang Gencar 'Bakar Uang')

Sedangkan Vice President Investment BRI Ventures William Gozali mengatakan, setiap investor punya perhitungan waktu ideal bagi startup menerapkan 'bakar uang'. Ia mencontohkan, umumnya durasi pendanaan 10 tahun. Selama itu, investor dan pimpinan startup saling belajar terkait bisnis yang digarap.

"Investor punya perhitungan masing-masing, misalnya, bakar uang sekian jadi startup mengeluarkan dana sekian,” kata dia. Karena itu, ia sepakat menerapkan promosi ssepanjang masuk akal dan pada koridor yang tepat.

Meski begitu, ia mengakui bahwa tren investasi semakin singkat. Hal ini menunjukkan bahwa penanam modal ingin startup segera meraup untung. “Kami tidak ingin produk digital hanya bermain perang harga tetapi juga ingin menunjukkan hasil terbaiknya," katanya.

(Baca: Berkaca dari WeWork, Startup Harus Bisa Jaga Keberlangsungan Bisnis)

Portfolio Manager Salim Group Edmund Carulli menambahkan, persoalan 'bakar uang' berlebihan seperti WeWork sangat merugikan investor. Padahal, penanam modal mencermati kemampuan perusahaan rintisan meraup untung dan tumbuh berkelanjutan.

"Sejak awal, kami tidak percaya dengan startup yang ‘bakar uang’. Kami cari yang  bisa menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan,” kata dia, Kamis (14/11).

Head of Business Development Astra Digital Suwandi sepakat bahwa startup lokal harus memiliki model bisnis yang jelas, supaya tidak bernasib sama dengan WeWork. “Pada akhirnya harus profit,” kata dia.

Ia menilai, startup yang mampu bertahan lama bisa diukur dari animo pelanggan. Jika penggunaan (usecase) tetap tinggi meski promosi hilang, itu menunjukkan hal positif. “Berarti startup tersebut sudah bisa suistanable," katanya. 

(Baca: Fokus Pertumbuhan Bisnis, Kapan Gojek Berhenti ‘Bakar Uang’?)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...