TaniHub Akan Bangun Pusat Distribusi Produk Pertanian di Luar Jawa
Kedua infrastruktur tersebut membuat TaniHub bisa memenuhi standar impor produk pertanian. Perusahaan berupaya membangun infrastruktur ini di luar Jawa.
Rencana tersebut didukung oleh pendanaan seri A US$ 17 Juta atau sekitar Rp 283 miliar yang diperoleh TaniHub Group pada April lalu. Investasi ini dipimpin oleh Openspace Ventures dan Intudo Ventures. Selain itu, melibatkan investor lain seperti UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital dan Golden Gate Ventures.
Dengan adanya dana segar tersebut, total ekuitas yang dihimpun oleh TaniHub Group mencapai US$ 29 juta atau sekitar Rp 481 miliar sejak 2016.
Perolehan dana segar itu juga seiring dengan melonjaknya penjualan sayur, buah, dan hasil tani lainnya selama pandemi corona. Transaksi produk tanaman herbal juga meningkat 20%. Jumlah pengguna pun bertambah 20 ribu orang.
Secara keseluruhan, transaksi di TaniHub tumbuh tiga kali lipat setiap tahun. Kini, sudah ada lebih dari 30 ribu petani kecil yang bergabung dengan ekosistem TaniHub.
"Terjadi perubahan perilaku, tadinya pembelian offline menjadi lebih banyak online. Tapi secara keseluruhan, kondisi pandemi Covid-19, bisnis TaniHub tumbuh pesat," ujar Ivan.