Perluas Jangkauan Layanan, AyoBlajar Target Gaet 100 Ribu Pengguna

Fahmi Ahmad Burhan
4 September 2020, 20:27
Ilustrasi, kegiatan belajar-mengajar secara daring atau online. Startup bidang pendidikan atau edutech AyoBlajar memperluas layanan menjadi business to consumer (B2C) dengan target 100.000 pengguna.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Ilustrasi, kegiatan belajar-mengajar secara daring atau online. Startup bidang pendidikan atau edutech AyoBlajar memperluas layanan menjadi business to consumer (B2C) dengan target 100.000 pengguna.

Meski demikian, perusahaan tetap menyiapkan sistem monetisasi pada keberlangsungan bisnisnya, yakni lewat layanan sistem manajemen pembelajaran yang sifatnya berlangganan (subscription). Seiring dengan semakin dibutuhkannya sistem pembelajaran daring, ke depan perusahaan akan memperbanyak fitur layanan.

Layanan startup edutech memang tengah populer berkat pandemi corona, karena kebijakan belajar di rumah yang diambil pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sebagai gambaran, pengguna dua startup edutech, yakni Quipper dan Ruangguru tercatat mengalami lonjakan signifikan saat pertama kali kebijakan belajar di rumah dijalankan.

Quipper misalnya, dalam kurun waktu sepekan sejak aktivitas sekolah ditiadakan sementara sudah ada 20.000 kelas online digelar. Penggunanya selama sepakan bisa mencapai 8.683 guru dari 4.492 sekolah. Penggunaan aplikasinya yaitu Quipper Schoole tercatat meningkat 30 kali lipat selama pandemi corona.

Ruangguru juga mencatatkan lonjakan, dengan jumlah pengguna lebih dari 1 juta orang. Bahkan, unduhan aplikasi Ruangguru berada peringkat pertama Google Play Store Indonesia pada Selasa (17/3) lalu. Jumlah unduhan tersebut mengalahkan WhatsApp dan TikTok.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...