265 Ribu UMKM Gabung Gojek saat Pandemi, 43% Pengusaha Pemula

Fahmi Ahmad Burhan
15 September 2020, 17:24
256 Ribu UMKM Gabung Gojek saat Pandemi, 43% Pengusaha Pemula
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
IlustrasI logo Gojek

Perusahaan penyedia layanan on-demand, Gojek menggaet 265 ribu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) selama pandemi corona. Sebanyak 43% mitra merupakan pengusaha pemula.

Ratusan ribu UMKM itu masuk melalui GoBiz. “Beberapa bulan terakhir, UMKM merasa harus mengakselerasi bisnisnya,” kata Head of Merchant Platform Gojek Novi Tandjung saat konferensi pers virtual, Selasa (15/9).

GoBiz merupakan aplikasi besutan Gojek khusus untuk pengusaha mengelola pesanan, terutama dari GoFood. Secara total, 600 ribu lebih UMKM bergabung di aplikasi ini.

Novi menilai, pandemi Covid-19 mendorong UMKM mentransformasikan bisnisnya. “Mereka melakukan strategi pivot. Produk diubah, harus lincah, dan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk adaptasi," ujarnya.

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan, 94% UMKM yang bergabung di Gojek merupakan skala kecil. Sebanyak 43% di antaranya merupakan pebisnis pemula.

Lalu 20% dari pengusaha pemula itu merupakan karyawan swasta yang masih bekerja. “Berbisnis bisa dilakukan paruh waktu dengan teknologi," kata Novi.

Riset itu juga menunjukkan, mitra Gojek di semua layanan berkontribusi Rp 152 triliun atau 1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun lalu. Studi ini berdasarkan survei secara online terhadap 53.989 responden, yang merupakan mitra aktif selama tiga bulan terakhir.

Oleh karena itu, Gojek mendorong peningkatan pendapatan mitra dengan meluncurkan beragam fitur di aplikasi GoBiz. Fitur untuk mengecek transaksi penjualan dan promosi misalnya, dapat menjangkau 170 juta pengguna.

Ada juga fitur yang bisa mengatur pembayaran secara non-tunai. Yang terbaru, decacorn Tanah Air itu meluncurkan fitur daftar mandiri supaya ada lebih banyak pelaku UMKM yang bergabung.

"Tidak perlu menelepon, mengirim email, atau datang ke kantor Gojek. Bisa mendaftar langsung di aplikasi GoBiz," ujar Novi.

Gojek juga meluncurkan inisiasi #MelajuBersamaGojek untuk mendorong UMKM mendigitalisasikan operasional bisnisnya. Digitalisasi ini bisa diaplikasikan untuk kegiatan pemasaran, pemesanan, pembayaran, pengiriman hingga administrasi. 

"Kami menghadirkan beragam solusi yang dapat digunakan oleh semua tipe UMKM, dari yang berskala mikro hingga besar," ujar Co-CEO Gojek Andre Soelistyo pada bulan lalu (10/8).

Gojek baru saja meluncurkan platform GoToko, dan menyediakan layanan model business to business (B2B). Decacorn Tanah Air itu menghadirkan solusi usaha dari hulu ke hilir bagi para pemilik warung kelontong.

Grab lebih dulu menyediakan layanan seperti itu melalui GrabKios. Decacorn asal Singapura ini mengakuisisi startup digitalisasi warung, Kudo pada 2017, yang berubah nama menjadi GrabKios pada September 2019.

Perusahaan juga meluncurkan situs grabforgood.id pada September 2019, yang menyediakan artikel terkait bisnis. Startup ini juga meluncurkan GrabMerchant dengan model Business to Business (B2B) pada Juni lalu.

Mitra UMKM di GrabFood, GrabMart, logistik dan GrabKios dialihkan ke GrabMerchant, sehingga menjadi terintegrasi. Layanan ini menyediakan beberapa fitur seperti pendaftaran mandiri, manajemen profil pemilik, pengelola toko, dan kasir untuk keamanan akun. Ada juga fitur grosir, fitur pemasaran, hingga laporan bisnis.

(REVISI: perubahan pada judul dan paragraf pertama pada 15 September, Pukul 21.16 WIB)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...