Tiongkok Terbitkan Aturan Antimonopoli Jelang IPO Anak Usaha Alibaba

Fahmi Ahmad Burhan
11 November 2020, 10:39
Tiongkok Terbitkan Aturan Antimonopoli Jelang Anak Usaha Alibaba IPO
Instagram/@alibaba.group
Ilustrasi, Alibaba

Indikator itu tidak berlaku bagi perusahaan digital. Sebab, mereka mengontrol informasi berharga atau data yang belum dimonetisasi.

Di satu sisi, kapitalisasi pasar gabungan perusahaan digital di Tiongkok hampir US$ 2 triliun atau sekitar Rp 28.126 triliun. Khusus untuk Alibaba dan Tencent bahkan melampaui bank milik negara, seperti Bank of China.

Berdasarkan data Statista pada 2019, Tmall milik Alibaba menguasai pangsa pasar 50,1% penjualan e-commerce Tiongkok. Perusahaan yang berdiri pada 1999 ini awalnya hanya e-commerce. Kini bisnisnya menggurita ke banyak sektor seperti keuangan, media digital hingga komputasi awan (cloud). 

Alibaba mencatatkan pertumbuhan pendapatan 34% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 53,75 miliar yuan (setara Rp 325 triliun) pada kuartal II 2020. Salah satu lini bisnis yang pertumbuhan pendapatannya tertinggi yakni cloud 59%.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan tumbuh 30% yoy untuk kuartal yang berakhir 30 Juni 2020. Jumlah konsumen aktif tahunan di negaranya 742 juta.

Sedangkan pendapatan pengembang PUBG dan aplikasi WeChat, Tencent tumbuh 26% yoy menjadi 108,1 miliar yuan atau sekitar Rp 226,5 triliun pada kuartal I. Lini bisnis game online menyumbang 37,3 miliar yuan atau sekitar Rp 78,4 triliun.

Pendapatan dari divisi gim tersebut meningkat 31% yoy. Peningkatan terjadi, karena penggunaan (usecase) dan jumlah pengguna game online yang dikembangkan Tencent melonjak imbas pandemi corona.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...