Enam Startup Kesehatan hingga Logistik Raih Pendanaan pada Akhir 2020

Fahmi Ahmad Burhan
16 November 2020, 13:52
Enam Startup Kesehatan hingga Logistik Raih Pendanaan pada Akhir 2020
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi, karyawan menghitung uang dolar di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Kemudian, startup POS berbasis omni-channel iSeller juga mendapatkan pendanaan Seri A+ dari modal ventura asal Singapura Openspace Ventures dan Mandiri Capital Indonesia (MCI). CEO dan Founder iSeller Jimmy Petrus mengatakan, dana ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis secara domestik, akselerasi akusisi mitra penjual (merchant), dan inovasi produk. 

Perusahaan menyediakan aplikasi kasir digital dan pembuatan toko online terintegrasi. Selain itu, mempunyai layanan agregator pembayaran. Dengan begitu, secara keseluruhan model bisnisnya online to offline (O2O).

"Penggabungan sales channel offline dan online di dalam satu platform membuat seluruh aspek bisnis bisa tersentralisasi," kata Jimmy dikutip dari DealStreetAsia, dua pekan lalu (4/11).

Pada awal November (3/11), startup logistik Logisly mendapatkan pendanaan seri A US$ 6 juta dari Monk’s Hill Ventures. Perusahaan berhasil mengumpulkan US$ 7 juta sejak tahun lalu.

Co-founder dan CEO Logisly Roolin Njotosetiadi mengatakan, dana itu akan digunakan perusahaan untuk mengefisienkan biaya. "Sebanyak 40% truk digunakan di Indonesia, dan sisanya ‘menganggur’ atau kembali dengan tangan kosong. Ini mengakibatkan biaya logistik tinggi dan pengiriman terlambat," katanya dikutip dari TechCrunch, dua pekan lalu (3/11).

Lalu, startup pemasaran berbasis influencer SociaBuzz mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) dari UMG IdeaLab. Perusahaan juga menerima investasi dari investo individu (angel investor) US$ 62.500 atau sekitar Rp 912 juta. 

CEO SociaBuzz Rade Tampubolon mengatakan, tamabahn modal itu akan digunakan untuk meningkatkan lini produk dan pemasaran. Saat ini, perusahaan menggaet sekitar 72 ribu kreator konten (content creator) dan talenta, serta 1.350 pengguna aktif.

Pada akhir Oktober lalu (30/10), platform pencarian kerja (job marketplace) AdaKerja mendapatkan pendanaan US$ 1 juta atau Rp 14,7 miliar dari Beenext. Founder & CEO AdaKerja Ashwin Tiwari mengatakan, dana ini akan diprioritaskan pada pengembangan produk dan teknologi. 

AdaKerja mengklaim telah merangkul sekitar 600 ribu pencari kerja dan 10 ribu bisnis.

Infografik_Startup tetap banjir pendanaan saat pandemi
Infografik_Startup tetap banjir pendanaan saat pandemi (Katadata)

 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...